BeritaKaltim.Co

Membelah Jalan Menunaikan Ibadah Haji dengan Motor

BERITAKALTIM.CO-Perjalanan spiritual dan penuh risiko ditempuh untuk mendapatkan pengalaman yang berharga, tidak semua orang berani dan bisa melakukannya, apalagi itu dilakukan dengan seorang diri, menyusuri jalan dan wilayah tidak dikenal, sebuah wilayah yang jauh dari Indonesia.

Perjalanan spiritual dan rohani untuk mencapai keinginan yang demikian besar, menjadi salah satu tekad bagi Abdul Mutholib yang berusia 57 tahun, sosok pensiunan pegawai PT Pos Indonesia, mengarungi jalan menuju ke Tanah Suci Mekkah, menjemput haji sendirian, bersama sebuah sepeda motor.

Dengan sepeda motor itu Abdul Mutholib membelah jalan yang ada di Kalimantan menuju Jawa, Sumatera dan kemudian menyeberang ke Malaysia, Pakistan, Iran, Dubai hingga sampai ke tanah suci Mekkah. Perjalanan penuh risiko itu ditempuh Abdul Mutholib selama lebih kurang 4 bulan.

Berbagai momen dirasakan dan dialami Abdul Mutholib yang berusia 57 tahun ini, selama dalam perjalanan menuju Mekkah, sekali waktu Abdul Mutholib sempat patah arang saat berada di Iran, namun tekad yang demikian besar menggebu dalam jiwanya sehingga perjalanan tetap diteruskan dan hingga sampai di Dubai.

Di Dubai itu jiwa dan hati Abdul Mutholib bergetar, perjalanan terasa ringan dan karena selangkah lagi bisa melihat rumah Allah yang menjadi dambaan setiap manusia muslim di dunia.

Berbagai pengalaman dialami Abdul Mutholib, suka duka dalam menempuh perjalanan dirasakan, namun semua pengalaman hidup itu dirasakan Abdul Mutholib sebagai sebuah oase kehidupan dalam perjalanan menuju Mekkah. Niat dan tekad yang demikian membuncah dalam jiwanya itu yang membuat Abdul Mutholib berhasil melewati rintangan yang ada.

“Saya bersyukur bisa melewati masa-masa perjalanan menuju Mekkah dengan sepeda motor dengan selamat dan bisa dikatakan tidak menemui hambatan berarti. Semuanya itu karena Allah,” cerita Abdul Mutholib yang ditemani istrinya di sebuah warung makan di Jalan Arif Rahman Hakim, Senin (28/4/2025).

Dijelaskan Abdul Mutholib, awalnya perjalanan menuju Mekkah akan dilaksanakan bersama dengan 2 orang temannya, namun di saat-saat keberangkatan, dua temannya, satu dari Samarinda dan pasangan suami istri dari Malaysia juga ikut mundur, tidak jadi berangkat. Namun mundurnya kedua teman Abdul Mutholib, tidak membuat Abdul Mutholib patah arang, niat telah ditanamkan dan niat itu harus terlaksana.

Diakui Abdul Mutholib, perjuangan untuk menuju Mekkah menjalankan ibadah haji, bisa dibilang di luar nalar, berkat dukungan dan keikhlasan keluarga yang ada di rumah, membuat tekad dan niat Abdul Mutholib berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Selama perjalanan, Abdul Mutholib merasakan benar akan arti sebuah kehidupan, di berbagai tempat dan wilayah negara lain, banyak warga yang membantu perjalanannya itu, sehingga membuat jiwa Abdul Mutholib merasa senang, di berbagai tempat dan wilayah negara lain, Abdul Mutholib selalu menyempatkan diri menghubungi istri dan keluarganya, mengabarkan kondisi dan situasi yang dialaminya.

“Saya tidak ingin keluarga saya merasa khawatir dan cemas, sehingga dalam setiap kesempatan mampir di suatu tempat, saya selalu menghubungi dan memberi kabar,” ujar Abdul Mutholib dengan mata berbinar.

Yang jelas, ungkap Abdul Mutholib, perjalanan dengan sepeda motor menuju Mekkah melaksanakan ibadah haji di tahun 2024, membawa pengalaman hidup menjadi lebih berwarna, serta menambah rasa keimanan semakin mendalam, bahwa semua yang terjadi ini tidak lepas dari kuasanya Allah, tanpa Allah mustahil perjalanan haji saya bisa berjalan dengan aman dan lancar.#

Editor: Hoesin KH

Comments are closed.