BERITAKALTIM.CO – Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalimantan Timur, Rahmat Ramadhan, memastikan proses belajar-mengajar di tengah banjir tetap berjalan. Meskipun dua sekolah terdampak cukup parah, mekanisme pembelajaran daring disiapkan sebagai solusi.
“Yang terdampak langsung hanya dua sekolah, yaitu SMA 4 dan SMA 7 di Samarinda Seberang. Untuk sekolah lain, seperti SMA 5, hanya bagian luar yang terkena banjir, tidak sampai ke ruang kelas,” kata Rahmat saat dikonfirmasi, Rabu (14/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa saat ini kegiatan belajar belum terganggu karena bertepatan dengan masa libur sekolah. Namun, jika kondisi belum membaik dalam waktu dekat, pembelajaran daring akan langsung diterapkan.
“Kalau pun hari ini mereka belum bisa bersihkan sekolah, biasanya kegiatan dilakukan secara daring. Mekanismenya sudah siap. Yang penting anak-anak tetap belajar, tidak ada yang tertinggal,” tegasnya.
Terkait kondisi kesehatan siswa pascabanjir, Rahmat menyebut pihaknya belum menerima laporan atau konfirmasi dari tim di lapangan. Sebab, siswa masih berada di rumah masing-masing.
“Karena masih libur sekolah, anak-anak belum kembali ke lingkungan sekolah. Jadi, belum ada laporan soal keluhan kesehatan atau gejala penyakit yang berkaitan dengan banjir,” jelasnya.
Rahmat juga menyebut, kondisi sekolah di luar jalur banjir relatif aman. SMK dan SLB, misalnya, disebut tidak mengalami dampak serius.
“SLB tetap masuk karena air tidak sempat masuk ke area sekolah. Begitu juga SMK, sebagian besar posisinya aman,” tambahnya.
Meski belum semua data masuk secara lengkap, laporan sementara yang diterima melalui pesan WhatsApp menunjukkan kondisi mulai membaik.
“Sebagian besar sekolah sudah surut airnya. Ada yang sudah bersih dan siap digunakan kembali. Kami tetap pantau sampai semua benar-benar aman,” pungkasnya. #
Reporter : Yani | Editor : Wong
Comments are closed.