BeritaKaltim.Co

Lokasi Pembangunan Bandara Bontang Dirahasiakan

adi darma wali kota bontangBONTANG, BERITAKALTIM.com – Pasca gagal di mega proyek jalan lingkar, fokus Pemkot Bontang kini beralih pada rencana pembangunan bandar udara kelas perintis. Di Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan, lahan sekira 100 hektare disebut-sebut sudah disiapkan.

Sebagai langkah pertama, akses jalan sepanjang 1 kilometer akan dibuka.Menurut Walikota Bontang Adi Darma, kocek yang disiapkan untuk membebaskan lahan di sana sekira Rp 180 miliar.

Adi mengakui, progres pembangunan bandara perintis ini terlambat. Musababnya, proses adminstrasi dan perizinan dari Kemetenrian Perhubungan Udara. “Saat ini tinggal pembebasan lahan dan sedang dilakukan pendataan,” kata Adi.

Adi optimistis, pembangunan bandara perintis itu akan memberikan multi efek yang besar. Terutama untuk mewujudkan misi sebagai kota industri dan jasa. Tapi untuk bisa sampai ke titik itu, diperlukan pembangunan infrastruktur yang laik sehingga investor menanamkan modalnya di Kota Taman.

Soal pembangunan bandara perintis ini, Adi menjelaskan memang berada di Kelurahan Bontang Lestari. Tapi untuk titik pasti lokasinya, ternyata masih dirahasiakan. Alasannya, Pemkot Bontang khawatir akan banyak bermunculan spekulan tanah.

Lantas, apakah lokasi yang dimaksud berada di Nyerakat Kiri seperti kabar yang beredar? Soal ini, Adi enggan menjawabnya. Selain itu, bandara perintis ini rencananya pula memiliki landasan pacu sekira 1500 meter.

Pembangunannya akan dilakukan step by step. Progresnya kembali ditingkatkan hingga mencapai 1800 meter. Sayangnya, ada kabar yang menyebut ujung landasan pacu bandara perintis ini masuk di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar).

Adi juga mengakui, saat ini akses menuju bandara perintis masih terhalang dengan aktivitas lokasi tambang milik PT Indominco Mandiri (IMM). Makanya, Adi menyebut, pemkot akan berupaya membuat akses alternatif.

“Lokasi bandara itu letaknya di sebelah jalan houling (tambang PT IMM, Red.) sehingga harus dipikirkan juga apakah dengan memakai sistem buka tutup atau flyover (jalan layang, Red.),” urai Adi.

Adi menegaskan, jika pembangunan bandara perintis ini terealisasi, bukan tidak mungkin Bontang pasca migas tidak akan terpengaruh karena akses masyarakat di semua lini dan sektur sudah tersedia. “Kami harapkan itu terelisasi,” tukas Adi. #fs

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.