SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM- Banjir besar yang melanda pemukiman warga di Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda yang merendam rumah 1.700 Kepala Keluarga jadi kajian utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Dari pantauan awal yang dilakukan Rabu siang diduga penyebab luapan air besar ini selain akibat tingginya curah hujan juga akibat luapan dari limbah tambang yang berada di bagian hulu pemukiman warga.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, warga menuding penyebab banjir ini selain akibat tingginya curah hujan juga akibat aktifitas galian tambang di bagian hulu sungai. Meski begitu untuk memastikannya kami akan melakukan kajian mendalam bekerjasama dengan instansi terkait,” kata Wahyu Widhi Heranata, Kepala Pelaksana BPBD Kaltim saat meninjau lokasi banjir, Rabu (29/04/2015) siang.
Tidak hanya debit air, BPBD juga akan melakukan kajian terhadap kandungan airnya. Sebab ada beberapa warga melaporkan air banjir ini berbeda dengan air banjir sebelumnya sebab banyak menimbulkan penyakit gatal-gatal dan penyakit kulit lainnya.
“Kami tidak hanya menganalisa debit air dan penyebabnya akan tetapi mengalanisa kandungan air yang oleh warga disebut-sebut berbeda dengan banjir sebelumnya lantaran menimbulkan gatal-gatal dan penakit kulit lainya,” tambah Wahyu Widhi Heranata yang biasa disapa Didi.
Sementara itu, mulai Rabu (29/4/2015) siang, bantuan untuk korban banjir berupa beras dan ikan kaleng mulai disalurkan melalui kantor Lurah setempat. Hanya saja, tidak semua warga yang menjadi korban banjir yang mendapatkan bantuan. Pasalnya, dari 1700 kepala keluarga bantuan yang diterima masih terbatas dan jumlahnya hanya 1 ton beras dan 1.500 kaleng ikan. #Ahz