TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Walaupun era Bupati Berau Makmur HAPK dinilai cukup berhasil dengan dibangunnya Bandara Kalimarau dan infrastruktur lainnya, tapi ketimpangan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan terjadi di mana-mana.Misalnya kehidupan warga Desa Nyapa Kampung Long Lanuk, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Di desa yang jaraknya sekitar 100 kilometer dari Tanjung Redeb, ibukota Kabupaten Berau itu, terasa pemerintah tidak hadir bersama masyarakatnya. Kesulitan yang dialami warga di sana, membuat di desa itu tinggal dihuni sebanyak 44 KK (Kepala Keluarga). Sebagian anggota keluarga mereka memilih hengkang, karena kehidupan yang tidak menjanjikan di desa mereka.
Posisi desa di sebelah hulu Sungai, membuat transportasi sungai menjadi andalan warganya. Sedangkan jika menggunakan jalan darat, harus menembus jalan-jalan hauling milik perusahaan kayu dan batu bara.Warga memenuhi kebutuhannya dengan cara berladang dan berburu di hutan.
Menurut Simson, salah satu ketua RT di dusun tersebut, sejauh ini mereka sudah berusaha mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mendapatkan bantuan air bersih sebagai kebutuhan pokok sehari-hari. Selain air bersih mereka juga berharap ada aliran listrik yang menerangi kampung mereka. Sudah 70 tahun Indonesia Merdeka, kedua kebutuhan vital itu tak pernah dinikmati.
Berkali-kali permohonan diajukan, tapi berkali-kali pula tak ada tanggapan.
“Jangankan ada tanggapan dari mereka (pemerintah, red). Bupati maupun Wakil Bupati hingga saat ini belum pernah sekalipun menginjakkan kaki mereka di kampung kami,” kata Simson.
Masih menurut Simson, pembangunan di desa mereka sama sekali tak tersentuh oleh APBD Kabupaten Berau yang nilainya hampir Rp2 Triliun. “Pemerintah tidak peduli dengan kami,” ucapnya.
Sementara itu, menurut Depen, salah satu pemuda warga dusun Nyapa mengatakan kepada media ini,jika untuk saat ini dirinya mewakili masyarakat dusun Nyapa tidak mau berharap lagi terhadap pemerintahan yang sudah berjalan mengingat masa jabatan Bupati atau Wakil Bupati akan segera berakhir beberapa bulan lagi.
“Kami tidak lagi berharap terhadap pemerintahan yang sekarang sedang berjalan.Tetapi kami menaruh harapan besar terhadap pemimpin Berau yang akan datang. Semoga dusun kami ini juga diperhatikan.Sebagai warga negara Indonesia,khususnya warga Kabupaten Berau,kami juga punya hak untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan sejahtera,” ungkapnya. #Jod