
SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Berkaca pada HUT ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia tak dapat dipungkiri rasa patriotisme dan nasionalisme terasa kental pada daerah yang jauh dari perkotaan. Meski bukan berarti daerah perkotaan tidak menghargai dan menghormati nilai perayaan hari kemerdekaan. Fase tersebut dapat dirasakan seluruh daerah di Indonesia lantaran masyarakat kota memiliki segudang aktivitas padat.
Menyikapi hal tersebut, anggota DPRD Kaltim Muhammad Adam membenarkan fenomena tersebut. Namun, apresiasi tinggi terhadap partisipasi masyarakat perkotaan dalam memberikan donasi-donasi terhadap serangkaian kegiatan kepada daerah yang jauh dari perkotaan.
Hakikat kemerdekaan, katanya, adalah ketika masyarakat sejahtera dalam memenuhi kebutuhan pokoknya berupa sandang, pangan dan papan. Serta pintar, sehat, berkeadilan dan kebebasan mengeluarkan pendapat.
“Artinya masyarakat tidak merasa terbebani dengan kondisi saat ini lantaran harga daging yang melambung tinggi, harga beras terus meningkat dan lain-lain. Bangsa merdeka tetapi belum berdaulat pangan bahkan semakin tergantung pada impor,” kata Adam penuh kecewa.
Oleh sebab itu, perlu langkah-langkah serta dorongan dalam menciptakan sebuah lapangan pekerjaan. Yakni, bagaimana menciptakan wirausahawan muda cerdas dalam menciptakan jenis usaha dalam berbagai bidang yang akan berimbas tercapai sebuah lapangan kerja baru.
Harus ada perubahan paradigma agar tak lagi menganut faham ‘pegawai kantoran’. Tetapi bagaimana cara generasi muda penerus bangsa dengan jiwa yang telah terdidik serta berfikir menciptakan sebuah lapangan kerja.
“Pemerintah diharapkan mampu mengembangkan sentra-sentra wirausaha yang dibangun pada setiap kabupaten/kota sebagai solusi menciptakan lapangan kerja. Tentu dengan melihat dengan cermat potensi yang dimiliki,” imbuh Adam.
Selanjutnya, politikus Partai Hanura ini mengatakan, momentum hari kemerdekaan ini hendaknya kita wujudkan dengan cara bersama-sama mengusung suatu program, guna menumbuhkan kembali semangat cinta air, patriotisme dan nasionalisme. Karena saat ini, tidak ada tolok ukur apakah benar atau tidak adanya rasa patriotisme dan nasionalisme itu tumbuh didalam hati kita.
“Rasa patriotisme dan nasionalisme harus selalu dibangkitkan. Kita tidak tahu akan adanya ancaman dari luar. Ketika itu terjadi maka seluruh masyarakat itu akan menjadi komponen cadangan dalam bela negara,” katanya. #adv/rid/oke
Comments are closed.