SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – BUKAN hanya memeriksa kebersihan kantin sekolah, higienitas dan cakupan menu bergizi yang sehat saja ketika tim Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tingkat pusat melakukan verifikasi ke MTSN Model dan SDN 017 Jl A Wahab Syahrani, segi pakaian termasuk celemek hingga kuku pengelola kantin pun diperiksa.
Trending
- Kapolres Purwakarta sebut sempat kesulitan evakuasi korban kecelakaan
- Polda Jabar sebut 19 kendaraan terlibat kecelakaan di Tol Cipularang
- Kecelakaan KM 92 Cipularang, Kapolda: 17 kendaraan terlibat dan 1 tewas
- Kejati Kaltim geledah kantor pemerintah untuk cari bukti korupsi
- KPK Sebut Inisial AFI Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi di Kaltim
- BMKG catat 19 kali gempa susulan di Berau Kalimantan Timur
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
Dari Verifikasi Kota Sehat Nasional (2)
“Pakaian sudah rapi, penyajian makanan juga sudah sesuai. Coba lihat kukunya. Kuku juga harus diperhatikan, tidak boleh panjang dan juga diberi pacar apalagi dikasih pewarna atau kotek,” ucap anggota Tim Verifikasi KKS pusat Aloysia Widyastuti dari unsur Kementerian Kesehatan.
Bukan hanya itu, ketika di SDN 017 Wiwid–demikian Aloysia akrab disapa ketika berada di kantin sekolah tersebut sempat bertanya terhadap jumlah celemek yang dimiliki ibu kantin dan dicuci setiap beberapa hari.
Wiwid juga mengapresiasi semua ruang kantin dilengkapi setifikat laik sehat dari Pemkot Samarinda yang dikeluarkan Dinas Kesehatan.
“Sertifikat laik sehat, artinya pemerintah kota memberikan jaminan terhadap menu yang dijual di sini,” ungkap Wiwid.
Kepala SDN 017 Elmi Mugni menjelaskan bahwa dilakukan pemeriksaan oleh BPOM tiap tiga bulan sekali tanpa sepengetahuan pengelola kantin. “Ada sanksi keras kalau ketahuan menjual produk tidak sehat, apakah pakai pengawet, zat pewarna maupun pemanis buatan. Kalau sampai 3 kali akan kita keluarkan,” tegas Elmi yang dulu pernah membawa SDN 06 Sungai Kunjang juara nasional.
Sebelumnya, tim verifikasi juga dibuat kagum melihat ruang UKS di sekolah tersebut, serasa berada di ruang praktik dokter ditambah lagi kursi pemeriksaan gigi.
Begitu pula di TK Al Fath Islamic Centre yang tahun ini meraih juara 3 nasional lomba UKS, selain meninjau ruangan, kantin, perpustakaan dan melihat dokumen kegiatan, juga wawancara langsung dengan dokter cilik dan satgas anti rokok dan narkoba serta sampah.
Beralih ke tatanan pertambangan sehat, jika selama ini kolam eks tambang menjadi momok menakutkan, ternyata bisa memberikan dampak positif. Tidak hanya menjadi perumahan Citraland dan arena permainan air Waterpark Citraland di kecamatan Sungai, juga eks tambang PT Bukit Baiduri Energi di Lok Bahu Sungai Kunjang dimanfaatkan untuk pembudidayaan ikan nila dengan pola keramba apung.
Tim disini memastikan keamanan dari mengkonsumsi ikan di kolam tersebut dengan melakukan makan siang di lokasi serta memanen ikan. Tidak hanya itu, salah satu tim memastikan kolam itu aman untuk rekreasi dengan berperahu di atas kolam dengan kedalaman mencapai 40 meter.(#hms2/bersambung)
Comments are closed.