BONTANG, beritakaltim.co- Demo warga menentang kebijakan perusahaan di area pelabuhan PT Badak LNG Bontang diwarnai dengan adu tembak dengan penyusup. Tapi, aksi yang digelar Kamis (2/2/2017) ini hanya bagian dari simulasi menghadapi gangguan keamanan perusahaan tersebut.
Simulasi kericuhan dimulai dari demo warga melalui jalur laut menggunakan kapal dengan jumlah besar. Para pendemo mulai memasuki area pelabuhan PT Badak LNG, diwaktu yang sama patroli laut sedang mengitari area pelabuhan dan melihat aksi demo tersebut lalu melaporkannya ke sekuriti pengamanan di darat.
Setelah mendapatkan informasi dari kapal patroli, langsung dilaporkan ke pusat untuk menetapkan kondisi keamanan. Setelah mendapat konfirmasi dari pusat untuk kondisi perusahan pada siaga dua, patroli terus menjaga para pendemo dibatas aman laut pelabuhan.
Disaat aksi demo berlangsung, tiba-tiba ada penyusup yang dapat mengancam keamanan perusahaan. Maka kondisi perusahaan dinaikkan menjadi siaga 3, kemudian seluruh kapal yang ada di pelabuhan dievakuasi, pelabuhan ditutup kemudian dilakukan evakuasi ke tempat aman. Untuk bantuan keamanan perusahaan, sudah disiagakan aparat keamanan Polisi dan TNI.
Para penyusup melepaskan tembakan ke pihak keamanan, melempari bom molotov ke kapal dan mengakibatkan jatuhnya korban di sekitar pelabuhan.
Tidak tinggal diam, PolAir dan TNI AL membalas tembakan tersebut dan memaksa penyusup untuk menyerahkan diri. Tidak beberapa lama, aparat keamanan dapat melumpuhkan penyusup tersebut dan membawa mereka ke darat lalu diangkut ke Polres untuk diproses lebih lanjut.
Setelah kondisi pelabuhan PT BADAK LNG kembali aman, satuan pengamanan memadamkan api dan memberi batas tumpahan minyak agar tidak menyebar.
Demikianlah rangkaian simulasi pengamanan perusahaan PT Badak dalam menangani ganguan Objek vital. President Director & CEO Badak LNG Salis S. Aprilian, mengatakan, rangkaian simulasi itu diharapkan dapat memperkokoh dan meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman objek vital nasional PT BADAK LNG Bontang.
Yhenda Permana selaku COO PT BADAK LNG Bontang, menambahkan tujuan dari latihan ini adalah untuk selalu mempersiapkan diri terhadap ancaman di perusahaan dan juga bisa dilakukan perbaikan bila dianggap kurang dalam hal pemgamanan.
Agung Eka Purnawan, dalam hal ini selaku pimpinan pengamanan area pelabuhan PT BADAK LNG Bontang, menerangkan, Simulasi semacam ini rutin dilakukan maksimal 18 bulan sekali.
“Saat ini dilakukan simulasi dimana demontrasi menutup jalur laut dan beberapa diantaranya adalah penyusup yang kemudian menerobos batas aman. Saat itulah, kami melakukan langkah pengamanan cepat dan tepat,” tutur Agung.
Dia pun menambahkan, sampai saat ini kondisi perusahaan untuk segi keamanannya tetap pada siaga 1 dan kedepannya perusahaan tetap kondusif,” tambahnya.#Aw