SAMARINDA, beritakaltim.co- Bukan hanya La Nyala Mata Mattalitti yang kecewa dengan Gerindra dan memutuskan keluar dari partai itu. Di Kaltim, Ketua DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kaltim Yusran Aspar juga menyatakan mengundurkan diri pasca tidak dicalonkan sebagai Cagub.
Kalau La Nyala blak-blakan mengaku kecewa karena diminta Rp40 miliar agar mendapat rekomendasi dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Yusran tak terang-terangan mengakui mengalami nasib serupa dengan La Nyala.
Sejak jauh hari Yusran Aspar sudah menyiapkan diri sebagai Calon Gubernur Kaltim. Sosialisasi terus dilakukan, termasuk juga berkomunikasi dengan pengurus Gerindra pusat. Tapi, Prabowo Subianto tiba-tiba mengeluarkan rekomendasi yang diusung menjadi Cagub di Kaltim adalah Isran Noor. Padahal Isran Noor bukanlah kader Gerindra.
Kepada Wartawan Yusran mengaku pengunduran dirinya sebagai bentuk kekecewaan terhadap DPP Partai Gerindra. Ia menyebut Ketua Umum Prabowo Subianto selalu mengatakan bahwa para Ketua DPD Gerindra di daerah merupakan panglima, namun dalam memutuskan untuk mengusung Isran Noor dirinya tidak pernah ditanya maupun dimintai pendapat.
“Saya menganggap hanya dipandang sebelah mata di partai. Kenapa karena tiba-tiba rekomendasi keluar tanpa pernah memanggil saya,” ujarnya.
Surat pengunduran diri sudah disampaikannya tertanggal 30 Desember 2017, ditujukan kepada Ketua Umum DPP Partai Gerindra di Jakarta.
Di kalangan warga Kaltim, sosok Isran Noor yang dicalonkan oleh Gerindra berpasangan dengan Hadi Mulyadi, termasuk yang dianggap tajir. Dia mantan Bupati Kutai Timur dua periode, pernah menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim dan pernah menjadi Ketua Umum DPP PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia) mengganti Sutiyoso saat diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Kepala BIN (Badan Intelejen Negara) RI. #le
Comments are closed.