BALIKPAPAN, beritakaltim.co: Menghadiri undangan pesta perkawinan sudah menjadi acara rutinitas Safaruddin sejak dulu. Namun menjadi agak beda suasananya saat ini ketika mantan Kapolda Kaltim itu maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Cagub Rusmadi Wongso.
Apa perbedaannya? Nah, hal itu terasa hari Minggu (1/4/2018) tadi. Ketika purnawirawan Jenderal Polisi Bintang Dua itu menghadiri dua tempat pernikahan, yakni di Hotel Horison dan Benakutai Hotel, ternyata kehadirannya membuat undangan lainnya jadi gagal fokus.
Safaruddin mendadak menjadi sasaran para undangan untuk bersalaman bahkan berswafoto. Terutama ibu-ibu yang saling berganti berfoto menggunakan handphone masing-masing.
Saat menghadiri pesta pernikahan Aswin dan Sherly di Hotel Horison yang dulu bernama Sagita Hotel, Safaruddin sudah menjadi pusat perhatian. Perwira tinggi Polri yang baru saja memasuki masa pensiun itu segera disambut pihak keluarga besar pengantin. Tak ketinggalan, pengantin dan keluarga besarnya meminta Safaruddin untuk berfoto bersama.
Selesai di hotel tersebut, Safaruddin melanjutkan ke Benakutai Hotel. Ternyata, kejadiannya juga nyaris serupa. Undangan jadi gagal fokus ketika calon wakil gubernur itu tiba bersama rombongan.
Di tempat ini lebih ramai karena yang menikah adalah pasangan kembar. Pasangan kembar yang berbahagia itu adalah H. Moeslimin dengan Rara dan H. Muin dengan Suwarni.
Kepada semua mempelai Safaruddin memanjarkan doa agar pasangan itu langgeng, menjadi keluarga sakinah mawaddah warrahmah.
Seharian itu jadwal Safaruddin diisi dengan kegiatan bersilatuhrahmi dengan warga. Saat menjelang sholat Ashar di Masjid Istiqamah Pertamina Balikpapan, Safaruddin menyempatkan diri bersilaturrahmi dengan PKL Lapangan Merdeka.
Putra kelahiran Sengkang 10 Pebruari 1960 yang sangat sederhana itu tak ragu makan pencuk (rujak) sembari menyapa para PKL (pedagang kaki lima).
Safaruddin mengakui untuk urusan PKL sudah ada rencananya jika kelak dia bersama Rusmadi menjadi gubernur dan wakil gubernur. “Kita benahi PKL kita ini. Mulai permodalan dan tempat kita pikirkan. Intinya pemerintahan kami nanti hadir di tengah masalah PKL,” ujar Safaruddin.
Tentang PKL di Lapangan Merdeka, bagi Safaruddin bukan hal asing karena semasa ia menjabat Kapolda rumah dinasnya hanya berkisar 500 meter dari lapangan itu.
Seorang PKL bernama Sariyem yang menjual gado-gado merasa senang Cawagub Kaltim itu sudah punya rencana terhadap pedagang kecil seperti dia dan teman-temannya. Kata Sariyem, bagi mereka adalah penting ketenangan dalam berjualan. Tidak diusir oleh Satpol PP dan syukur-syukur dapat bantuan permodalan.
“Kami melihat PKL memang perlu perbaikan dan penataan agar pedagang merasa nyaman untuk berjualan. Insha Allah harapan Ibu akan kami tunaikan bila nantinya kami mendapatkan restu menahkodai Kaltim kedepan,” jawab Safaruddin.
Usai dari Lapangan Merdeka, agenda Cawagub Kaltim adalah Setelah melakukan berbincangan lepas bersama para pedagang di lapangan merdeka. Dirinya langsung menghadiri pertandingan futsal U-12 di Dahor, Kelurahan Baru Ilir-Balikpapan Barat. Ternyata, kedatangan Safaruddin sudah ditunggu-tunggu yang menyemangati para pemain yang bertanding.
Seorang warga, Dahor Lukman, menyampaikan, kegiatan futsal usia dini itu menjadi hiburan bagi warga sekitar. Ratusan warga menyaksikan final kedua kesebelasan antara Orsi VS Garda yang dimenangkan oleh Garda.
Pada kesempatan itu Safaruddin didaulat untuk menyerahkan piala kepada Club Garda sebagai jawara. Usai penyerahan piala, Syafaruddin menyampaikan pertandingan yang telah berlangsung menjadi hiburan bagi anak-anak untuk menyalurkan bakatnya.
“Memang perlu ada tempat atau lapangan yang lebih refresentatif agar kita sebagai penonton tidak kehujanan lagi,” candanya.
Menurutnya, kedepan kita akan mengupayakan adanya lapangan yang memadai agar anak-anak lebih serius lagai dalam mengembangkan bakatnya.
Masyarakat Dahor, Kelurahan Baru Ilir, menyambut Cawagub bernomor 4 itu, sangat antusias dan menunggunya hingga acara usai. #4TimMedia
Comments are closed.