SAMARINDA, beritakaltim.co- Rapat Dengar Pendapat (RDP) perdana antara Komisi II DPRD Provinsi Kaltim dengan manajemen Bank Kaltimtara, Selasa (3/12/2019), di gedung D lantai 3, Karang Paci Samarinda, dipimpin Wakil Ketua Komisi II, Baharuddin Demmu dan dihadiri oleh separuh dari anggota komisi. Sementara pihak Bank kaltimtara dihadiri oleh Direktur Utama Zainuddin Fanani.
Dalam rapat tersebut beberapa anggota dewan mempermasalahkan adanya kredit macet atau kredit yang bermasalah. Salah satunya oleh anggota Komisi II, Akhmed Reza Fachlevi. Politisi Gerindra tersebut mengatakan pada tahun 2016 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pernah menegur Bank Kaltimtara. Salah satu penyebabnya, yakni kredit bermasalah.
“Ditahun 2016 OJK pernah menegur Bankaltim, ya mungkin salah satunya karena kredit bermasalah. Pasalnya soal rasio NPL NEET nya mencampai 5 persen. Kalau berbicara kredit bermasalah sampai sekarang kan tetap terjadi, terlepas apa alasannya,” tegasnya usai rapat di gedung D lantai 3, Karang Paci, Samarinda.
Lebih jauh Akhmed Reza Fachlevi mengusulkan terkait pemberian kredit pada nasabah. Menurutnya bankaltimtara harus mempertimbangkan agunan dan jaminan dalam menentukan pemberian kredit.
“Kita juga harus berpikir jernih lah. Ibarat kata, masa kita memberi agunan BPKB motor, sementara yang mau kita pinjam uang 1 miliar. Kan gak cocok, oleh karena itu menurut saya pihak Bankaltimtara harus mempertimbangkan agunan atau jaminan dalam memutuskan pemberian kredit, sehingga waktu pembayaran kita bisa mengetahui. Jadi tak ada lagi alasan-alasan faktor itu dan jatuh tempo harus jelas,” urainya.
Sementara Sekertaris Bankaltimtara mengatakan kredit yang menunggak tersebut diakibatkan oleh keadaan ekonomi.
“NPL nya tadi 1,18, kita akan berusaha akan menurunkanya kalau bisa sampai nol koma. Ini bukan bermasalah pak, tapi ini karena kondisi ekonomi. Kalau kondisi ekonomi baik, maka dia akan bayar dengan lancar,” ungkap usai rapat di gedung D lantai 3, Karang Paci. #
Wartawan: Heriman
Comments are closed.