BERITAKALTIM.CO- Pengguna media sosial (medsos) di Samarinda boleh berbangga, sebab mendapat apresiasi dan pujian dari Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Menurut wali kota, pemain dan praktisi medsos yang dipantau kurang lebih dua tahun terahir, sejauh ini konten dan isinya “keren-keren” semua.
Dia mangaku menjadikan medsos sebagai barometer utama untuk memantau langsung indikasi hal-hal penting dan prioritas sejumlah peristiwa dan kejadian yang sedang berkembang dan viral di tengah tengah masyarakat Samarinda.
“Saya pernah mengendalikan 30 titik banjir di Samarinda dengan bermodalkan medsos yang informasi perkembangannya saya pantau saat tugas di Jakarta. Dan semua kejadian itu dapat kita kendalikan, jadi medsos di Samarinda ini keren,” ujarnya.
Hal tersebut diungkap Andi Harun dalam sebuah acara Diskominfo Kota Samarinda bertajuk; “Walikota menyapa admin medsos, Cerdas bermediasosial dapat mendatangkan keberkahan ”bersama puluhan praktisi dan operator medsos yang ada dikota Samarinda. Acara yang disiarkan langsung oleh tv Kominfo Kota Samarinda tersebut berlangsung di ruang rapat Karang Mumus, gedung kantor Walikota Samarinda.
Andi Harun memuji pengguna medsos Samarinda, sebab menurutnya sejauh ini dia belum pernah menemukan konten yang menyangkut tiga kriteria buruk dalam bermedsos yakni, ujaran kebencian, penyebaran hoaks yang berlebihan dan kisruh tentang SARA. Tabiat ini dianggap keren, sebab di daerah lain tiga kebiasaan buruk bermedsos ini kerap mewarnai hari-hari mereka.
Lagipula bermedsos dengan melanggar tiga syarat etika di atas adalah sebuah potensi yang akan merugikan bagi pribadi pelaku, karena jhal tersebut bersinggungan dan berpotensi akan berurusan dengan persoalan hukum.
Pasalnya, menurut Andi Harun, tiga pelanggaran bermedsos di atas telah ditetapkan undang undangnya demikian keras oleh pemerintah, dengan jerat hukum yang berat sesuai undang undang ITE.
“Jadi jangan main-main dalam bermedsos jika ingin selamat,” kata wali kota Samarinda ini.
Gambaran ini hanya untuk mengingatkan saja, sebab menurut Andi Harun, fakta di lapangan sejauh ini belum ditemukan adanya konten medsos yang melanggar etika tiga syarat di atas.
Dalam acara yang dipandu oleh host Harry itu juga dilangsungkan dialog dan diskusi antara pegiat medsos dan wali kota. Di sana muncul beberapa pembicaraan membahas tentang manfaat dan kegunaan medsos, baik yang di ungkapkan walikota maupun yang disampaikan peserta.
Beberapa hal yang mengemuka dalam acara itu antara lain perbincangan soal keberadaan sentra-sentra ekonomi, sigapnya peneyelesaian persoalan sosial masyarakat dan kriminal atau peristiwa-peristiwa kejahatan, karena informasi medsos yang cepat dan tepat. Begitu juga adanya persoalan gembel pengemis yang disetting oleh oknum tertentu memanfaatkan anak-anak kecil di bawah umur, adanya PKL yang nakal dan terkesan memonopoli dan mematikan usaha PKL yang resmi dan banyak hal lain yang terkait kehebatan bantuan medsos bagi walikota dan pemerintahannya.
Dalam kesempatan itu yang tak kalah ramainya saat Andi Harun mengulas soal covid-19 setelah diangkat salah satu peserta dalam kesempatan itu. Salah seorang menanyakan, sejauh mana manfaat medsos dalam upaya penanggulangan covid-19.
Menurut Andi Harun, salah satu penyebab cepatnya aparatur Pemkot Samarinda mengambil langkah darurat bagi warga yang terpapar diakui itu karena jasa patokan info dari medsos.
Sosmed juga yang memantau kinerja paramedis, dokter atau pemerintah dalam hal tanggap darurat covid-19. Bahkan medsos jugalah yang mampu menyalurkan aspirasi dan pendapat masyarakat luas terhadap kebijakan pemerintah yang kurang populer di tengah tengah masyarakat.
Hanya saja, menurut Andi Harun, pengguna medsos tetap harus hati-hati dalam bermedsos apalagi jika ingin menyampaikan aspirasi agar tidak melanggar etika dan menyinggung soal ras, agama, menyebarkan berita bohong dan memicu kebencian dimasyarakat.
“Jadi bebas bermedsos adalah hak kita semua, tetapi harus pula menanggung konsekwensi hukum jika melanggar undang undang IT,” ujarnya.
Rencananya acara pertemuan seperti itu bakal terus dikembangkan ke depan, sebab menarik minat wali kota untuk menggali potensi operator medsos agar bermedsos lebih bijak dan membangun kecerdasan intelektual. Bahkan peserta temu medsos ini juga mengusulkan agar keberadaan mereka terdaftar resmi dan dibuatkan semacam lembaga komunitas sehingga mudah dibina dan berkontribusi positif terhadap pembangunan daerah. #
Wartawan: M. Sakir
Comments are closed.