BeritaKaltim.Co

Pesawat Kepresidenan Kini Merah Putih Ini Sebabnya

BERITAKALTIM.CO – Viral kabar beredar bahwa pesawat kepresidenan Republik Indonesia, dicat baru menjadi merah putih, serupa bendera negeri.

Tak ada lagi warna biru yang awalnya diperuntukkan untuk kamuflase di udara.

Yang menarik perhatian, biaya pengecatan itu ternyata tak murah.

Gambaran biaya disebutkan pengamat penerbangan Alvin Lie yang pertama mengunggah foto pesawat Kepresidenan yang warnanya menjadi merah dan putih seperti dilansir detikcom.

Dari cuitan dari akun Alvin Lie, @alvinlie21. Ia menulis biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar US$ 100 ribu hingga US$ 150 ribu. Atau sekitar Rp 1,4 miliar hingga Rp 2,1 miliar.

“Hari gini masih saja foya-foya ubah warna pesawat Kepresidenan. Biaya cat ulang pesawat setara B737 berkisar antara US$ 100 ribu sampai dengan US$ 150 ribu. Sekitar Rp 1,4 miliar sampai dengan Rp 2,1 miliar,” tulisnya, dikutip Selasa (3/8/2021).

Alvin juga mention akun @KemenstnegRI, @setkabgoid dan @jokowi.

Hingga saat ini unggahan Alvin sudah disukai lebih 1.900 orang, diretweet hampir seribuan orang dan dikomentari lebih dari 233 orang.

Awalnya, pesawat Boeing Business Jet-2 milik presiden Indonesia didominasi warna biru yang dibalut dengan garis merah putih. Mensesneg Sudi Silalahi mengatakan, warna tersebut bukan pilihan Presiden SBY. Namun pertimbangan khusus desainer.

Faktor keamanan jadi salah isunya. “Warna biru di dalam arti security penerbangan. Warna biru bisa berkamuflase sehingga bisa sama dengan warna langit,” kata Sudi usai upacara serah terima pesawat di Halim Perdanakusuma, Jaktim, Kamis (10/4/2014) silam.

14 alternatif warna yang diajukan saat itu. Setelah polling beberapa pejabat terkait, dipilihlah desain biru tersebut.

“Sesuai seragam milik TNI AU yang warna biru yang juga mengoperasikan pesawat ini,” tegasnya.

Kini, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengungkapkan jika benar Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 telah dicat ulang.

Dia mengungkapkan pengecatan pesawat BBJ 2 ini sebenarnya direncanakan sejak 2019 lalu. Untuk menyesuaikan HUT ke 75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020.

“Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (3/8/2021).

Heru menyebutkan pada 2019 pesawat BBJ 2 belum masuk ke dalam jadwal perawatan rutin. Sehingga yang dicat lebih dulu adalah Heli Super Puma dan pesawat RJ.

Perawatan rutin itu punya interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dilaksanakan tepat waktu.

“Untuk perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, tepat tahun 2021 ini. Prosesnya dilakukan sekaligus pengecatan sesuai rencana sebelumnya,” katanya. (*)

Comments are closed.