BeritaKaltim.Co

Tampil di Pro 1 RRI, Bupati Kukar: Saya Lahir dan Besar di Pedalaman

BERITAKALTIM.CO- Hadir di studio Pro 1 RRI (Radio Republik Indonesia) Samarinda, Bupati Kutai Kartanegaa Edi Damansyah memberikan responnya di media sosial.

“Kemarin, saya menghadiri dialog interaktif di studio Pro 1 RRI Samarinda untuk membahas tentang Visi Misi Kukar Idaman. Begitu pesat perkembangan media informasi saat ini, namun radio masih menjadi salah satu jenis media massa satu arah yang berperan untuk menyampaikan pesan (berita, informasi dan hiburan) kepada masyarakat dengan jangkauan luas,” tutur Edi dalam akun Facebook atas nama dirinya Edi Damansyah, Selasa (16/11/2021) pagi.

Bupati Kukar yang kini berpasangan dengan Rendi Solihin itu menjadi narasumber RRI Pro 1 untuk memaparkan tentang visi dan misinya. Siaran dari Studio Jalan Muhammad Yamin Samarinda itu disiarkan secara live dan cukup mendapat respon karena jangkauannya yang luas dan straming.

“Ayo komen, apa radio favoritmu dulu dan sekarang sekarang??, hehe,” tulis Edi Damansyah berikutnya dalam akun facebook itu.

Saat tampil di Pro 1 RRI Samarinda, Senin (15/11/2021), Edi menjelaskan visi dan misi Kabupaten Kutai Kartanegara yang dikenal dengan tagline IDAMAN. Kata idaman adalah singkatan dari kalimat; inovasi, berdaya saing dan mandiri.

Tagline itu sudah diterjemahkan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kukar masa kepemimpinan Bupati Edi Damansyah bersama wakil bupati Rendi Solihin. Seluruh kepala dinas, pejabat dan staf diminta untuk memahami tentang Kukar IDAMAN agar semua berada dalam satu frekuensi dalam membangun Kabupaten Kutai Kartannegara.

Selama satu jam Bupati Edi Damansyah bercerita apa yang menjadi harapan masyarakat Kutai Kartanegara untuk mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal utama, menurut Bupati, adalah pemenuhan hak-hak dasar masyarakat seperti ketersediaan air bersih dan listrik.

“Saya ini lahir dan besar di Pedalaman, jadi sejak kecil Saya merasakan penderitaan ini. Harus jujur kita akui selama ini Pemerintah kurang memberikan perhatian terhadap kebutuhan dasar rakyat,” tutur Edi Damansyah di studio RRI. Menurut data wikipedia, Edi Damansyah lahir 2 Maret 1965 di Desa Ngayau, Muara Bengkal, Kabupaten Kutai Timur (dulu masih gabung Kabupaten Kukar).

Karena itu, tidak heran kalau dalam melaksanakan kerjanya sebagai Bupati, Edi Damansyah lebih banyak berkeliling menemui warganya. Edi rela blusukan sampai ke desa-desa yang masih sulit didatangi lantaran akses jalan yang belum memadai. Dari blusukan itu Edi mengetahui betapa masih begitu banyaknya PR (pekerjaan rumah) yang harus dikerjakannya.

“Kita datang berkunjung menyapa warga. Mendengar langsung keluhan mereka bahwa sudah puluhan tahun jalanan rusak, air susah, listrik belum menyala 24 jam. Mendengar ini hati kecil Saya terobek. Untuk itu Saya sampaikan ke Wabup dan jajaran agar bersama Kita selesaikan masalah ini,” kata Edi dengan suara bergetar seperti dilansir pada laman berita rri.co.id.

Bupati yang didampingi didampingi Kabag Prokom Setkab Kukar Ismed mengakui, dari 18 Kecamatan, 44 Kelurahan dan 193 Desa di Kabupaten Kutai Kartanegara, belum semua menikmati lisrik dan air bersih. #

Wartawan: Hardin | ADV

Comments are closed.