BeritaKaltim.Co

Bertahun-tahun TPA Sampah Loa Janan Bermasalah, Begini Reaksi Anggota DPRD Kukar

BERITAKALTIM.CO- Bertahun-tahun problem pembuangan akhir sampah di kawasan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, belum selesai juga. Anggota DPRD Kutai Kartanegara Johansyah membuka kembali masalah itu saat rapat Banggar di kantor wakil rakyat itu bersama Sekda Kabupaten Kukar Sunggono.

“Saya dapat informasi pemilik lahan di tempat pembuangan Kilometer 7 Loa Janan sewanya tinggal 3 bulan lagi. Dan belum tahu bagaimana kelanjutannya,” kata Johansyah dar Fraksi Partai Golkar, Senin (29/11/2021).

Problem sampah di kawasan Loa Janan sudah bukan hal baru. Bahkan bertahun-tahun TPA (tempat pembuangan akhir) harus menyewa lahan milik warga. Menurut catatan, setidaknya sudah 10 tahun Pemerintah Desa (Pemdes) membayar sewa lahan milik warga Rp5 juta per bulan.

Namun informasi yang diperoleh Johansyah menyebutkan kerjasama sewa lahan akan berakhir 3 bulan ke depan. Jika si pemilik lahan tidak bersedia kerjasama lagi, maka Johansyah kuatir akan terjadi tumpukan sampah di mana-mana.

“Jangan kaget nanti kalau dalam satu atau dua bulan ke depan masyarakat di Loa Janan membuang sampah di jalan,” tutur Johansyah yang terplih dari daerah pemilihan (Dapil) Loa Janan dan Loa Kulu, Kukar itu.

Loa Janan merupakan kawasan kecamatan berpenduduk terbesar di Kabupaten Kutai Kartanegara setelah Tenggarong. Daerah itu juga merupakan perlintasan jalan umum dari Samarinda-Balikpapan yang ramai dilalui kendaraan.

Mengutip pemberitaan media online soal persampahan di Loa Janan, Kukar, menyebutkan bahwa sejak empat tahun lalu atau Februari 2017, pihak kecamatan meminjam lahan pondok pesantren (ponpes) dengan izin pemakaian sampai 4 tahun. Berarti, kontrak tersebut bakal berakhir pada Februari 2022 mendatang.

Peminjaman lahan tersebut lantaran waktu itu TPA yang direncanakan seluas 6 hektar di Desa Loa Duri Ilir, arah mau ke Purwajaya (masuk 200 meter dari jalan poros) belum selesai. Dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), kecamatan menganggarkan Rp 1,7 miliar. #

Wartawan: Hardin

Comments are closed.