BERITAKALTIM.CO- Pemerintah Kota Balikpapan menggelar acara jumpa pers akhir tahun 2021 di aula kantor Wali Kota, Senin (27/12/2021).
Dihadiri seluruh jajaran pemerintahan kota mulai dari Wali Kota, Seketaris daerah, Seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat dan Lurah se-kota Balikpapan dan puluhan wartawan.
Dalam kegiatan jumpa pers ini, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud menyampaikan paparan akhir tahun 2021.
Adapun paparan tersebut diantaranya, kondisi umum daerah tahun 2021, pencapaian vaksinasi, program penanganan banjir sesuai dengan realisasi kegiatan prioritas tahun 2021, persiapan dukungan ibu kota negara serta peluang dan tantangan tahun 2022.
Kondisi APBD di kota Balikpapan umum tahun 2021 sebesar Rp 2,1 Triliun dan Belanja daerah sebesar Rp 2,8 Triliun.
Wali kota Balikpapan menyampaikan realisasi pendapatan daerah mencapai Rp 1,088 T sedangkan belanja daerah Rp 1,613 T dan realisasi fisik sampai tanggal 24 Desember sebesar 79,8 persen.
Rahmad juga mengatakan, hingga sampai 26 Desember 2021, cakupan vaksinasi di Balikpapan untuk dosis pertama mencapai 102 persen dan dosis kedua 82,22 persen, sedangkan cakupan anak 6 hingga 11 tahun mencapai 23 persen.
“Balikpapan masih status PPKM level 1, dengan jumlah kasus positif 1 orang saja. Semoga akhir tahun ini sudah sembuh, dan masuk 2022 seluruh Balikpapan berada di zona hijau,” harap Rahmad Mas’ud.
Rahmad Mas’ud mengatakan, salah satu program yang akan dilakukan pemerintah Kota Balikpapan di tahun 2022 mendatang yakni terkait penanganan banjir di Kota Balikpapan.
“Salah satu yang akan dikerjakan untuk penanganan banjir di akses jalan MT Haryono yang akan mulai dilaksanakan tahun depan,” ujar Rahmad Mas’ud saat pres rilis akhir tahun.
Selain itu, tahun depan Pemkot Balikpapan akan membuat kebijakan dan mengkomunikasikan dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Balipapan agar membuat MoU agar pekerja di Balikpapan menggunakan tenaga kerja asal Balikpapan minimal 60 persen dari jumlah tenaga pekerja.
“Ini yang coba kami komunikasikan dengan perusahaan, agar MoU itu bisa direalisasikan,” tuturnya.
Begitupun dengan sumber daya manusia (SDM) di Pemkot Balikpapan masih terbatas, sehingga saat ini masih dioptimal untuk menempatkan orang-orang yang tepat sesuai di OPD nya. “Kalau perlu SDM kedepan juga diparipurnakan, sehingga bisa ditempatkan di OPD yang tepat,” jelasnya.
Rahmad juga menyampaikan, jumlah penduduk hingga akhir 2021 ini mencapai 704.110 jiwa. Bertambah 7.031 orang atau 1,01 persen dari data kependudukan tahun 2020 lalu yakni 697.079. “Penduduk kita bertambah 1,01 persen,” katanya.
Penambahan jumlah penduduk ini, seiring dengan telah ditetapkannya Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai bagian dari ibu kota negara (IKN) yang baru. Banyak pendatang yang memilih untuk menetap.
“Penambahan penduduk ini salah satunya karena IKN. Di mana Balikpapan yang menjadi salah satu daerah penyangga. Jadi banyak orang yang datang dan memilih untuk menetap di sini,” ungkapnya.
Rahmad menambahkan, dari total penduduk hingga akhir tahun ini mayoritas berjenis kelamin laki-laki, yakni 51 persen atau sebanyak 359.860 jiwa. Sementara untuk perempuan sebayak 344.250 jiwa atau 49 persen.
“Kemudian untuk usia produktif kita ada 88 persen atau 617.966 jiwa, lansia ada empat persen atau 27.562 jiwa, dan balita delapan persen atau sebanyak 58.582 jiwa,” ucapnya. #
Wartawan: Thina
Comments are closed.