BERITAKALTIM.CO – Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Ahmat Sopian Noor, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kesulitan yang dialami beberapa siswa dalam menemukan sekolah di dalam zonasinya.
Meskipun Samarinda terus mengalami kemajuan, kota ini masih kekurangan gedung sekolah menengah pertama (SMP) di beberapa kecamatan yang padat penduduk.
Situasi ini, menurut Sopian, memaksa siswa untuk mencari SMP di zona lain, mengakibatkan masalah zonasi dan kesulitan akses pendidikan.
“Kita tahu bahwa aturan mengamanatkan alokasi anggaran pendidikan minimal 20 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), namun realitas di lapangan menunjukkan kekurangan yang signifikan,” ujarnya pada saat diwawancarai, Kamis (4/7/2024)
Alokasi dana tersebut, lanjut Sopian, juga mencakup gaji pegawai, sehingga tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur dan pendidikan di lokasi-lokasi seperti Samarinda Seberang dan Loa Janan Ilir.
Ahmat Sopian mendesak Pemerintah Kota Samarinda untuk tidak hanya mengandalkan APBD, tetapi juga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna meningkatkan alokasi anggaran pendidikan.
“Kami berharap Pemkot Samarinda bisa lebih serius menangani masalah pendidikan ini, terutama dalam meningkatkan kualitas dan ketersediaan fasilitas pendidikan di setiap kecamatan,” pungkasnya. #
Reporter: Sandi | Editor: Wong
Comments are closed.