BeritaKaltim.Co

DP3AKB Balikpapan Tingkatkan Pendidikan Kependudukan di 109 Sekolah

BERITAKALTIM.CO — Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan menggelar acara Pembinaan Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan Jalur Formal di Satuan Pendidikan SD/MI dan SLTP/MTs pada Rabu (18/9/2024).

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor DP3AKB dan dihadiri oleh para pengajar serta narasumber dari BKKBN Provinsi Kalimantan Timur dan sekolah-sekolah terkait.

Kepala DP3AKB, Heria Prisni, membuka acara dengan menjelaskan tentang pentingnya Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) yang merupakan program BKKBN.

“SSK bertujuan mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam mata pelajaran untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa,” jelas Heria.

Program SSK tidak hanya melalui pengajaran formal, tetapi juga dilakukan melalui kegiatan kesiswaan dan perpustakaan.

Pada 2024, sudah ada 109 sekolah jenjang SD dan SMP di Balikpapan yang menerapkan SSK, dengan tiga di antaranya telah mencapai status paripurna, yaitu SD Kemala Bhayangkari, SMPN 1, dan SMP Nasional KPS.

Program SSK mulai diterapkan di Balikpapan sejak 2021 dengan sembilan sekolah. Jumlah ini terus meningkat hingga mencapai 60 sekolah pada 2024. Sekolah-sekolah yang berhasil mencapai status paripurna juga mendapatkan apresiasi.

SD Kemala Bhayangkari meraih Juara 1 pada Apresiasi SSK Paripurna jenjang SD dalam rangka Harganas 2024 tingkat Provinsi Kalimantan Timur, sementara SMA N 2 Balikpapan meraih Juara 2 pada kategori SMA/MA sederajat tingkat regional.

Heria Prisni menegaskan pentingnya pendidikan kependudukan untuk mempersiapkan generasi berkualitas.

“SSK adalah tanggung jawab bersama. Sekolah harus aktif dalam menyampaikan isu-isu kependudukan kepada siswa agar mereka paham dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.

Ismail Ali Sakty, Kepala SD Kemala Bhayangkari, yang menjadi salah satu narasumber, turut memberikan pandangannya. Ia menilai program SSK penting untuk memperkuat pendidikan kependudukan di sekolah.

Dalam presentasinya, Ismail memaparkan tujuh indikator yang perlu dipenuhi sekolah untuk mencapai SSK, seperti kebijakan sekolah, penguatan program internal, dan pemanfaatan media publikasi.

Harapannya, sekolah-sekolah di Balikpapan semakin siap menjalankan program SSK sehingga pesan dan isu kependudukan bisa sampai ke peserta didik,” ujar Ismail.

Melalui kegiatan pembinaan ini, DP3AKB berharap lebih banyak sekolah di Balikpapan dapat menerapkan program SSK, sehingga generasi muda lebih paham tentang pentingnya kependudukan dan keluarga berencana. #

reporter: Tina | Editor: Wong

Comments are closed.