BeritaKaltim.Co

Rumah Lengkung, Rumah Setengah Lingkaran

BERITAKALTIM.CO-JIKA bertandang ke rumah cagar budaya khususnya rumah lengkung yang punya ciri khas berbentuk setengah lingkaran, merupakan peninggalan kolonial Belanda. Dahulu rumah lengkung ini terdapat di beberapa lokasi, seperti Gunung Polisi, Gunung Sari, Klandasan, Pelabuhan, dan Sentosa, Gunung Dubs.

Namun hingga saat hanya tersisa lima unit rumah lengkung, berada di tiga lokasi berbeda.

Dari tiga lokasi, tempat rumah lengkung tersebut, empat buah diantaranya berada dalam wilayah militer, yaitu tiga unit berada di kawasan Komplek TNI AD, Sentosa masih difungsikan dan dipergunakan.

Begitu juga dengan sebuah rumah lengkung yang berada di kawasan Sudirman, masih terpelihara karena dipergunakan sebagai “Kantor” oleh TNI, namun secara keseluruhan hingga saat ini masih utuh dan terawat.

Begitu juga dengan Sebuah rumah lengkung yang berlokasi di kawasan komplek perumahan Verkeer & Waterstaat (V & W ), dahulu semacam Departemen Pekerjaan Umum Pengairan dan Irigasi, di zaman Belanda.

Departemen semacam ini, sekarang disebut dengan Dinas Pekerjaam Umum (DPU). Dari sekian banyak rumah lengkung yang berada di kawasan V & W, dahulu di huni oleh orang-orang yang bekerja pada instansi tersebut.

Satu unit Rumah lengkung, yang terletak tidak jauh dari Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB), berada di kawasan V & W, dalam administrasi Kelurahan Prapatan, Kecamatan Balikpapan Kota.

Rumah yang berukuran 7 x 17 meter, yang membujur dan menghadap teluk Balikpapan. Rumah ini beratapkan seng baja setengah lingkaran tebal kurang lebih 50 Bjls (Berat jenis Logam seng), ditopang besi baja beton “Harbin” berukuran 5 x 10 centimeter, berbentuk setengah lingkaran.

Pada Bagian depan terdapat sebuah pintu dan apit dua buah “jendela” pada sisi kiri dan kanan, sedangkan daun pintu dan jendela di bentuk kisi-kisi atau susun sirih. Pada bagian dalam terdapat kamar utama, dua kamar tidur, satu dapur dan satu kamar mandi.

Dahulu keluarga Tiyib, dan orang tua dari Hajah Pipit, pernah tinggal di kawasan ini. Sekitar tahun 2000-an rumah mereka di jual. Kemudian runtuhkan dan di bangun kembali ala modern.

Rumah lengkung di dekat Rumah Sakit Pertamina Balikpapan RSPB), tidak jauh sekolah RK. Kesannya tidak terawat, walaupun sudah hak milik. Karena pemiliknya sudah meninggal dunia, sekarang dipercayakan kepada anaknya dan berdomisili di Jakarta.

Tampak lantai teras terlihat mulai rapuh dimakan usia, diterpa hujan dan panas, begitu juga dengan pagar kayu yang membatasi pekarangan dengan jalan sudah lepas satu persatu.

Penulis: Muhammad Asran|Pemerhati Sejarah|Editor: Hoesin KH

Comments are closed.