BeritaKaltim.Co

Diskominfo Kaltim Salurkan Internet Gratis ke 29 Desa di Kukar, Dorong Pemerataan Akses Digital

BERITAKALTIM.CO — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menyalurkan bantuan internet gratis ke 29 desa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Langkah ini menjadi bagian dari program “Internet Desa”, yang bertujuan mewujudkan pemerataan akses digital hingga ke pelosok daerah.

Pelaksana Tugas Kepala Bidang TIK dan Persandian Diskominfo Kaltim, Bambang Kukilo Argo Suryo, mengatakan bantuan ini diwujudkan melalui penyaluran perangkat internet berbasis teknologi nirkabel Orbit Telkomsel.

“Penyaluran perangkat ini merupakan langkah taktis untuk memperluas jangkauan digital di wilayah-wilayah yang secara geografis sulit dijangkau,” ujar Bambang di Kukar, Jumat (25/10/2025).

Menurut Bambang, penggunaan teknologi Orbit Telkomsel merupakan solusi jangka pendek untuk memastikan masyarakat di daerah terpencil tetap bisa menikmati akses internet gratis.

“Kami ingin masyarakat di pelosok juga bisa menikmati internet gratis. Penggunaan teknologi seperti Orbit ini menjadi solusi sementara sebelum jaringan fiber optik (FO) sepenuhnya mampu menjangkau semua wilayah,” jelasnya.

Kukar menjadi kabupaten dengan alokasi bantuan perangkat terbanyak di Kaltim. Ke depan, Diskominfo Kaltim akan terus melakukan evaluasi dan pembaruan sistem agar desa-desa penerima bisa “naik kelas” menggunakan jaringan fiber optik (FO) yang lebih cepat dan stabil.

Tantangan: Medan Sulit dan Listrik Terbatas

Bambang juga mengakui bahwa kondisi geografis Kalimantan Timur yang luas dan beragam menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, Diskominfo mengadopsi kombinasi teknologi berbeda, seperti FO, Orbit, hingga Starlink, menyesuaikan dengan kondisi medan dan infrastruktur listrik setempat.

“Tidak semua desa bisa dijangkau dengan kabel optik. Kami harus adaptif dengan teknologi yang ada agar seluruh masyarakat tetap bisa terkoneksi,” katanya.

Selain kendala medan, ketersediaan pasokan listrik juga menjadi perhatian utama. Beberapa desa penerima masih mengandalkan sumber listrik mandiri, sehingga keberhasilan program ini memerlukan dukungan lintas sektor, termasuk dari PLN dan pemerintah kabupaten.

“Internet tidak akan berfungsi optimal tanpa pasokan listrik yang stabil. Kami berharap, dengan adanya internet, justru akan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan di desa-desa tersebut,” tambah Bambang.

Di tingkat kabupaten, Bidang Aplikasi dan Informatika (Aptika) Diskominfo Kukar berperan sebagai fasilitator utama dalam distribusi perangkat serta pelatihan pengelolaan internet desa.

Kepala Bidang Aptika Diskominfo Kukar, Ery Hariyono, menjelaskan bahwa setiap penyaluran perangkat internet selalu disertai pendampingan teknis dan pelatihan bagi aparat desa.

“Kami mendampingi seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari distribusi hingga pelatihan teknis. Tujuannya agar perangkat ini bisa dioperasikan dan dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat desa,” ungkap Ery.

Ery berharap, semakin banyaknya desa yang terhubung internet akan berdampak langsung pada peningkatan layanan publik, pendidikan, dan ekonomi masyarakat desa.

“Internet saat ini sudah menjadi penopang utama bagi pendidikan, usaha, dan pelayanan publik. Kami berharap program ini menjadi pemicu bagi desa-desa lain untuk berani berkembang secara digital,” ujarnya.

Menuju Kalimantan Timur Terkoneksi Digital

Program Internet Desa sejalan dengan visi Gubernur Kalimantan Timur untuk menjadikan Kaltim sebagai provinsi digital inklusif, di mana setiap warga memiliki akses yang sama terhadap informasi dan teknologi.

Langkah ini juga menjadi bagian dari transformasi digital nasional, sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat pemerataan akses internet hingga wilayah terpencil dan perbatasan.

Dengan sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan operator telekomunikasi, Kaltim menargetkan seluruh desa dapat terkoneksi internet secara merata pada 2026.

ANTARA | WONG

Comments are closed.