SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Jelang Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Samarinda 2015, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kota Samarinda tampaknya belum juga memperlihatkan reaksinya. Partai pemenang kedua Pemilu 2014 Samarinda ini terlihat berbeda dengan partai pemenang pertama Golkar yang sudah jauh hari membuka proses penjaringan.
Ketua DPD PDIP kota Samarinda Siswadi ketika dikonfirmasi mengatakan, aturan Pilkada yang belum jelas hingga saat ini membuat PDIP masih saja terus mengurungkan niatnya untuk menjaring secara eksternal Cawali yang akan diusung.
“Yang ada kan memang Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang, red) itu masih akan dievaluasi lagi. Memang sekarang sudah disahkan dan akan
diberlakukan, nah ada beberapa poinnya yang masih dievaluasi DPR-RI lagi. Nah kita lebih baik menunggu itu benar-benar sah dan berlaku, baru PDIP melakukan
penjaringan,” kata Siswadi, Sabtu (31/1/2015).
Apakah PDIP tetap akan mengusung kadernya sendiri? Siswadi kembali mengatakan, kesemuanya masih akan menunggu Perppu itu benar-benar bisa dioperasionalkan secara menyeluruh.
“Nanti kalau kita katakan iya, sementara ada poin-poin dari Perppu itu berubah, apa tidak kita juga akan mengalami perubahan. Yang jelas sikap politik PDIP,
kami akan turut mewarnai proses Pilawali Samarinda 2015 ini,” tandasnya.
Secara aturan, PDIP yang hanya menempatkan kadernya sebanyak 8 orang, kurang satu kursi untuk bisa mengusung sendiri pasangan calon yang mengharuskan 20 persen dari jumlah kursi di DPRD Samarinda, yakni harus 9 kursi dari 45 kursi yang ada. Namun untuk mendapatkan koalisi satu kursi lagi, PDIP tampaknya tak akan mengalami kesulitan, karena informasi berkembang, banyak partai yang menyatakan siap berkoalisi dengan partai berlambang banteng tersebut. #mkd