BeritaKaltim.Co

Bupati Kukar Berikan Polisi Penghargaan Karena Ungkap Pembunuhan Muniarti Jasmi

KUKAR polisi terima penghargaan dari bupati DOTENGGARONG, BERITAKALTIM.COM- Untuk pertamakalinya Satuan Reskrim Polres Kukar diberikan penghargaan oleh bupati. Bahkan penghargaan tersebut diserahkan dihadapan ribuan PNS yang mengikuti apel pagi.

Rita Widyasari, Bupati Kukar, menyebut apresiasi ini diberikan berkat kerja keras polisi yang mampu mengungkap peristiwa pembunuhan yang menimpa Murniati Jasmi, PNS di lingkungan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi yang jasadnya dibuang di semak-semak kawasan Loa Ipuh Darat Tenggarong pada pertengahan April lalu. Bupati menaruh apresiasi lantaran tidak ada saksi dan minimnya barang bukti.

“Apresiasi ini diberikan karena polisi mampu mengungkap peristiwa yang minim barang bukti dan saksi. Bahkan kasus ini diungkap hanya dalam tempo kurang satu minggu,” kata Rita Widyasari, usai penyerahan di halaman kantor bupati, Senin (04/05/2015) pagi.

Seperti diketahui, Murniati Jasmi, Sabtu 18 April 2015 ditemukan terbujur kaku tanpa nyawa di semak-semak pinggir Jalan kawasan Jahab kilometer 10
Tenggarong. Saat ditemukan korban masih mengenakan seragam kerja setelah sehari sebelumnya dikabarkan hilang.

Saat itu polisi sempat kesulitan untuk mengungkap kasus ini, selain minimnya saksi juga akibat minimnya barang bukti yang bisa dihimpun guna dilakukan penyelidikan. Namun begitu, polisi tidak berpatah arang. Berkat kemampuan memanfaatkan tekhnologi, keberadaan pelaku akhirnya terkuak.

“Satu-satunya harapan kami hanya dari telepon genggam milik korban yang dibawa pelaku, dan kami coba melacaknya menggunakan teknologi,” jelas AKBP Mukti Juarsa, Kapolres Kukar, Senin (04/05/2015) siang.

KUKAR kapolres kukar AKBP MUkti JuharsaTerbukti, hanya berselang beberapa hari, pelaku bernama Maksi Risat yang tak lain mantan pejabat di Dinas Pendidian Kota Samarinda akhirnya berhasil dibekuk saat bersembunyi di kawasan Balikpapan. Pelaku mengaku tega membunuh korban lantaran tertarik untuk merebut barang berharga milik korban. “Sampai sejauh ini motif pembunuhan diakui tersangka karena tertarik dengan harta benda milik korban, terlebih pelaku mengaku terlilit hutang,” terang AKBP Mukti Juharsa.

Terkait penghargaan yang diberikan bupati atas kinerja kepolisian, Mukti menyebut hal itu bukan tujuan utama. Sebaliknya pengungkapan ini menjadi target utama untuk memberikan ketenangan bagi warga Kutai Kartanegara dan keluarga korban.

“Kami sangat senang ada perhatian dari Bupati atas kinerja kami, namun yang pasti hal itu bukan tujuan utama sebab yang paling utama adalah memberikan ketenangan pada warga dan keluarga korban,” pungkas Mukti saat ditemui di ruang kerjanya. #AHZ

Leave A Reply

Your email address will not be published.