SAMARINDA,BERITAKALTIM.COM – Forum yang mengatas namakan Front Pemuda Mahasiswa Samarinda menyambangi Gedung DPRD Provinsi Kaltim menggelar aksi demo, Selasa (5/5).
Dalam aksinya, Front Pemuda Mahasiswa Samarinda yang merupakan gabungan dari Polnes, GPPI Samarinda dan Poltanesa ini menyampaikan berbagai tuntutan persoalan.
Di antaranya revitalisasi pengelolaan SDA nasional untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia, pengelolaan Blok Mahakam tanpa intervensi asing dan saham Kaltim wajib 30%, serta tuntutan pembebasan tujuh aktivis Kaltim di Polresta Jakarta Pusat yang ditahan setelah berdemo soal Blok Mahakam di Kementerian ESDM.
Orasi terus dikumandangkan di depan gerbang Gedung DPRD sekitar kurang dari satu jam, sebelum diterima wakil rakyat.
“Selama ini Kaltim hanya sebagai penonton.
Kita semua menginginkan agar pola sumber daya alam yang kita miliki ini benar-benar dapat dikelola dengan baik yang jelas untuk kesejahteraan rakyat Kaltim,” seru Jupri, Ketua BEM Polnes.
Selaku Ketua Komisi II yang membidangi keuangan dan perekonomian, Edy Kurniawan yang menerima pendemo mengatakan DPRD Kaltim telah mengupayakan sekuat tenaga terkait Blok Mahakam dengan melakukan inventarisasi dengan mempelajari semua aspek beserta pola pengelolaan Blok Mahakam.
Turut hadir pula Ketua Gerindra Suterisno Thoha dan Ketua PKB Syafruddin dalam pembahasan.
“Jujur saja, kami dari DPRD Provinsi dalam hal ini masih mempertimbangkan.
Semangat pemerintah pusat mengambil alih pengelolaan semua sumber daya alam mulai dilakukan oleh pemerintahan jokowi.
Kita semangati itu bersama, nasionalisme mulai dapat kita rasakan. Karena dalam ini, Perusahaan Total sudah beberapa puluh tahun mengelola, kemudian sekarang ini kita yang mengelola dengan Pertamina sebagai operatornya,” kata Edy.
Lebih dalam, Edy mengatakan pengelolaan Blok Mahakam tak seindah yang dibayangkan.
Dicontohkan Edy dengan keharusan memiliki dana 10 persen dari Rp 300 triliun total investasi untuk Blok Mahakam, Kaltim jelas tidak akan mampu jika hanya mengandalkan APBD.
Bahkan jika ada sumbangan dari masing-masing APBD kabupaten/kota pun, tetap tidak akan mampu.
Jika melalui pihak ketiga yang merupakan sindikasi dari perbankan nasional maupun internasional akan tetap sama sebagai pemeran utama, yakni pihak asing.
Opsi lain, layaknya dengan menggandeng pihak nasional sebagai pihak ketiga yang akan mampu berinventasi dengan kemungkinan besar menggandeng inventestor internasional sebagai penguat.
“Untuk cash call minyak sendiri itu bisa dilakukan setiap saat. Berbeda jika menerapkannya di pemerintahan dengan menggunakan dana APBD yang peruntukannya kita tahu tidak bisa dilakukan secara gambleng.
Perlu dilakukan pembahasan APBD-P dan APBD Murni.
Jika cash call tidak berjalan otomatis akan sulit,” terang Edy.
Sementara itu, mengenai tuntutan pembebasan tujuh aktivis Blok Mahakam yang ditahan di Polres Jakarta Pusat, Syafruddin meminta agar dapat segera memberikan surat resmi beserta kronologis kejadian untuk dapat diagendakan.
“Dalam memperjuangkan tuntutan pasti akan ada risiko-risiko.
Saya ingin menyangkut perihal ini, kita semua harus mempunyai tindakan tegas atas ketujuh orang aktivis yang sampai saat ini masih ditahan di Jakarta Pusat agar dapat bersatu bagaimana caranya menjamin agar dapat dicabut penahanannya,” kata Syafruddin.
(adv/rid/oke)
TEKS FOTO: BAWA TUNTUTAN: Dialog antara Front Pemuda Mahasiswa Samarinda dengan anggota DPRD Kaltim di Gedung Dewan, Selasa (5/5).
Trending
- Kejati Kaltim geledah kantor pemerintah untuk cari bukti korupsi
- KPK Sebut Inisial AFI Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi di Kaltim
- BMKG catat 19 kali gempa susulan di Berau Kalimantan Timur
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
- Banjir Besar di Mahakam Ulu, Gubernur Akmal Malik Kerahkan Bantuan Darurat
- Jalan Trans Sulawesi lumpuh akibat luapan banjir
- Artis Epy Kusnandar ditangkap polisi akibat narkoba
Mahasiswa Minta DPRD Bantu Pembebasan Aktivis Blok Mahakam
Prev Post