SAMARINDA – Otonomi Khusus (Otsus) apa kabarmu saat ini? Pelan-pelan ‘perjuangan’ yang semula disampaikan penuh semangat oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak itu mulai hilang dan tenggelam.
Senada dengan kian drop-nya semangat memperjuangkan otonomi khusus oleh Gubernur Kaltim, kalangan DPRD Kaltim juga mengalami ‘penyakit’ yang sama. Walau sudah menerima hasil kajian ilmiah dari ahli-ahli di UGM dan Unmul, serta sudah turun ke masyarakat untuk menangkap aspirasi rakyat, anehnya kalangan legislator tak mengagendakan untuk diparipurnakan. Dalam beberapa rapat Badan Musyawarah (Banmus) untuk mengagendakan kegiatan DPRD Kaltim, tak juga kunjung tertera agendanya.
Padahal ketua DPRD Kaltim Syahrun HS atau Alung pernah mengemukakan, pertengahan Mei 2015 ini harusnya Wakil Rakyat Karang Paci sudah menggelar rapat paripurna pemaparan Otsus itu, namun faktanya, jangankan ada agenda paripurna, jadwal dalam Banmus sendiri tak dibahas oleh para wakil rakyat tersebut.
Dikonfirmasikan hal itu ke Alung, dia mengatakan, pihaknya memang saat ini belum bisa mengagendakannya, karena selain upaya menyerap aspirasi dan sosialisasi ke masyarakat belum sepenuhnya rampung. Di samping itu naskah akademik yang dijanjikan Pemprov pun hingga saat ini belum juga diserahkan.
“Memang belum bisa kita agendakan karena kita masih harus menyerap aspirasi masyarakat lagi. Tapi dalam waktu dekat ini, atau dalam rapat Banmus berikutnya sudah kita akan bahas lagi. Yang jelas kalau soal Otsus, Dewan sebenarnya sangat mendukung karena tujuannya untuk kesejahteraan rakyat kita, cuma waktunya saja yang belum,” ujarnya.
Untuk diketahui, di Pemprov sendiri, Otsus itu pun sudah tak terdengar. Dalam berbagai kesempatan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak yang biasanya selalu menyelipkan perjuangan Otsus, kini sudah jarang dilakukannya. Spanduk, baliho dan atau pamflet lainnya pun kini sudah tak terlihat. Apakah Otsus akhirnya hanya sampai di tataran wacana saja. Kita lihat saja nanti. #zay