BeritaKaltim.Co

Bawa Pulang 18 TKI Secara Illegal ke Nunukan, Motoris Lompat ke Laut Saat Disergap Polisi Malaysia

NUNUKAN polis  marine malaysiaNUNUKAN, BERITAKALTIM.com- Hendak mengantar 18 TKI (Tenaga Kerja Indonesia) pulang dari Kalabakan Malaysia menuju Nunukan Indonesia melalui jalur tidak resmi alias illegal, Suriansyah (30) warga Sungai Bolong Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara yang membawa perahu motor pengangkut TKI, diperkirakan tewas setelah nekat melompat ke laut saat dikejar Polis Marine Malaysia.

Semula, para TKI diangkut perahu dengan motorisnya atas nama Suriansyah dan Adit. Tapi saat sedang berlayar mengangkut TKI melalui jalur tidak resmi, tiba-tiba terjadi penyergapan oleh Polis Marine Malaysia.

Lantaran gugup dan ketakutan ditangkap karena kegiatan mereka melanggar hukum, cerita Ketua Basarnas Nunukan Octavianto, kedua ABK perahu melompat ke laut. Disinyalir selain mengangkut TKI ke Indonesia secara tidak resmi, keduanya juga tidak memiliki dokumen lengkap.

“Dari Sungai Kalabakan bawa 18 penumpang, dia mau menuju Nunukan. Saat di Point Cek 1 Sungai Kalabakan mereka dicegat Polis Diraja Malaysia. ABKnya panik dan dua-duanya lompat. Yang Adit selamat sampai di Sungai Nyamuk, karena lari ke hutan bakau. Tapi Suriansyah belum ketemu,” ujar Octavianto, Senin (18/05/2015).

Adit yang berhasil selamat kemudian kembali ke rumahnya di Pulau Sebatik. Dia kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Basarnas pada Minggu (17/05/2015).

Tapi sebelum ada reaksi dari Basarnas, Adit bersama salah sau rekannya nekat kembali masuk ke kawasan perairan di mana dia melompat ke laut. Tujuannya ingin menjemput Suriansyah. Tapi saat berada di Sungai Tongkang, ia menemukan sesosok mayat mengambang yang diperkirakan adalah jasad Suriansyah. Namun karena takut ditangkap lagi oleh Polis Marine Malaysia lelaki itu membatalkan niatnya mengambil mayat tersebut. Adit kemudian melapor kepada ketua RT nya.

Basarnas mengaku kesulitan melakukan koordinasi terkait adanya laporan kejadian tersebut. Basarnas Nunukan juga belum melakukanpencarian dikarenakan lokasi penemuan mayat yang disinyalir adalah jasad Suriansyah berada di Kawasan Malaysia.

“Yang menjadi masalah ini sudah masuk wilayah orang. Laporannya di Sungai Kalabakan sudah 10 kilo masuk Malaysia dan laporannya 3 hari setelah kejadian. Apalagi dengan cara ilegal itu agak susah juga kita akan koordiansi. Tapi tadi pagi kita sudah kontak dengan konsulat apakah mayat itu benar yang dicari apa bukan,” ujar Octavianto

Sementara nasib ke 18 penumpang yang dibawa oleh Suriansyah dan Adit menurut laporan dari Konsulat Republik Indonesia di Tawau Malaysia ditemukan selamat. Saat ini 10 diantaranya masih ditahan pihak pemerintah Malaysia dan 8 diantaranya masih diperiksa oleh aparat keamanan Pemerintah Malysia.

”Yang 18 ditangkap, cuma kemarin Pak Hanafi dari Konsulat melaporkan 8 sudah dibebaskan dan 10 masih ditahan. Indikasi yang 10 tidak memiliki dokumen,” ujar Octavianto. #dim

Leave A Reply

Your email address will not be published.