
TENGGARONG, BERITAKALTIM.COM – AnggotaKomisi III DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Firnadi Ikhsan mengungkapkan, layanan PDAM Tirta Mahakam yang diperuntukkan bagi warga Kukar baru mencakup 59,3 persen. Persentasi ini di luar dari pelayanan yang sudah dilakukan pihak swasta ataupun swadaya masyarakat setempat.
Hal ini disebabkan bentangan luas wilayah Kukar yang ditengarai sebagai peneyebab utama dan belum maksimalnya support pemerintah daerah terhadap PDAM Tirta Mahakam yang terkendala disegi finansial, “Untuk di Marangkayu dan sekitarnya sesuai data yang didapat oleh Pak Buherah (anggota Komisi III) ada 293 desa dan kelurahan namun 230 desa yang belum mendapatkan layanan air bersih dari PDAM,” katanya
Firnadi menyampaikan sekarang pelayanan PDAM baru mencakup 60 persen layanan yang ada di pedesaan. “Karena di pedesaan sebagaimana harapan dari program MDiGS sejak tahun 2013 kita sudah canangkan penyertaan modal PDAM, yang gunanya untuk memenuhi layanan air bersih untuk masyarakat kita yang ada di pedesaan,” ungkapnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengungkapkan, Komisi III mengapresiasi dan bersyukur ada salah satu desa di Kecamatan Marangkayu, yakni Desa Santan Tengah di dalam pengeboran tanah untuk pemenuhan air bersih dengan cara bekerjasama dengan Dompet Dhuafa. Mesin pendorong dan penyedotnya serta pipanya dari Indominco.
“Dulu kami sidak membawa langsung pihak PDAM dan program mereka sudah sampai di daerah sana. Selama ini PDAM terkendala di permodalan dan PDAM sudah bekerja maksimal dengan mengajukan penyertaan modal,” ungkapnya.
“Namun yang mengerjakan Cipta Karya, kami minta yang mengerjakan harus PDAM, karena merekalah (PDAM, Red) yang mengerti tentang seluk beluk perpipaan dan mengoperasikannya,” pungkasnya. #Wn
Comments are closed.