BeritaKaltim.Co

Stadion Olimpiade Bermasalah, Menteri Olahraga Jepang Mundur

 Menteri Olahraga Jepang, Hakubun Shimomura
Menteri Olahraga Jepang, Hakubun Shimomura

BERITAKALTIM.COM – Menteri Olahraga Jepang, Hakubun Shimomura, memutuskan mundur dari jabatannya pada Jumat (25/9/2015). Keputusan tersebut diambil menyusul bermasalahnya rencana pembangunan stadion untuk Olimpiade Tokyo 2020. Apalagi kritik terhadap sang menteri terus mengalir karena bujet pembangunan stadion melambung hingga dua kali lipat dari rencana awal.

Shimomura yang dikenal dekat dengan Perdana Menteri, Shinzo Abe, mengatakan bakal tetap menjalankan tugasnya hingga bulan, sampai pelaksanaan reshuffle kabinet. Namun, sang menteri berjanji mengembalikan setengah gaji yang diterimanya selama enam bulan terakhir sebagai bentuk penebusan dosa.

“Saya menimbulkan kekhawatiran dan masalah besar terkait masalah pembangunan stadion nasional,” kata Shimomura, sembari menambahkan pengunduran dirinya sudah disetujui Abe, dilansir Reuters.

Pada Juli lalu, Abe menyatakan rencana pembangunan stadion untuk Olimpiade Tokyo 2020, yang didesain arsitek berdarah Inggris-Iran, Zaha Hadid, harus dirombak setelah estimasi biaya yang harus dikeluarkan mencapai 2 miliar Dollar AS atau setara Rp 29 triliun. Nyaris dua kali lipat dari rencana semula.

Pengunduran diri menteri olahraga terjadi setelah panel pihak ketiga menerbitkan laporan bahwa menteri bertanggung jawab atas persoalan stadion.

Proyek stadion utama, berdasarkan rancangan arsitek Inggris-Irak Zaha Hadid, dibatalkan Juli lalu karena biaya pembangunan diperkirakan mencapai US$2 miliar yang akan menjadikannya sebagai stadion paling mahal di seantero dunia.

Pihak berwenang akan menentukan rancangan baru stadion utama untuk Olimpiade 2020 pada bulan November.

Comments are closed.