BeritaKaltim.Co

Sawit Anjlok, Jalan Rusak, Air Bersih Kurang

Warga Paser Berharap Perhatian Lebih
Warga Paser Berharap Perhatian Lebih

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Banyak keluhan dan usulan warga Paser saat wakil rakyatnya Hermanto Kewot yang merupakan Anggota DPRD Kaltim melakukan reses dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat secara langsung. Merasa kurang mendapat perhatian, masyarakat Paser di berbagai desa yang menjadi titik kunjungan reses berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan mereka.

Berbagai keluhan pun dilontarkan. Dari anjloknya harga jual sawit, rusaknya infrastruktur, susahnya mendapat air bersih dan listrik, serta minimnya fasilitas pendidikan. Permohonan bantuan kepada pemerintah pun juga disampaikan.

Seperti kelompok ternak sapi di Desa Lombok Simpang Pait, Kecamatan Long Ikis, meminta bantuan kepada Pemprov Kaltim untuk memberikan bantuan berupa sapi lokal. Sebab jika sapi jenis lain, contohnya seperti sapi Bali terlalu banyak mengonsumsi rumput. Sehingga memerlukan banyak sekali rumput. Sementara itu, masyarakat kewalahan mencari rumput.

“Belum lagi dengan harga rumput yang mahal. Petani biasanya membeli satu mobil pick up rumput dengan harga Rp 300 ribu. Untuk itu kelompok tani mencoba membuka lahan untuk pembudidayaan penanaman rumput gajah untuk ternak sapi sebab selama ini rumput susah didapatkan,” ucapnya.

Masyarakat juga masih mengeluhkan infrastruktur jalan yang masih rusak.

Serta mengharapkan perbaikan atau pembangunan pelabuhan penyeberangan, khususnya kapal kelotok dan speed. Sebab jika air surut, kapal kelotok yang biasanya juga digunakan untuk menyeberangkan kendaraan mengalami kesulitan.

Terkait fasilitas pendidikan yang minim juga dirasakan di desa-desa lain, seperti di Desa Riwang, Suatang, dan Desa Damit, Kecamatan Pasir Balengkong. Masyarakat berharap pemerintah dapat membangun PAUD, TK, TPA di desa mereka.

Di Desa Riwang, sudah memiliki PAUD tapi kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan dana perpustakaan tidak ada. Sehingga guru-guru harus membeli buku dengan uang mereka sendiri.

Sementara itu, PAUD Bina Insan Mandiri Mentari di Desa Suatang saat ini kondisi gedungnya masih sementara dan menumpang di gedung PKK. Hingga saat ini belum ada dana bantuan yang masuk untuk pembangunan gedung. Begitu pula dengan PAUD Delima di Desa Damit, masyarakat berharap pemerintah dapat segera membangunkan gedung-gedung yang layak agar anak mereka dapat merasakan pelayanan pendidikan yang baik.

“Ya karena jarak yang sangat jauh dan jalan rusak sehingga susah dijangkau dari pemerintah untuk langsung meninjau. Melalui reses ini, kami akan sampaikan keluhan masyarakat tersebut ke Pemerintan Provinsi Kaltim,” sebut Politikus PDI-Perjuangan ini.

Yang tak kalah pentingnya adalah persoalan susahnya mendapatkan air bersih dan listrik. Hingga saat ini, di empat desa tersebut masih ada yang harus membeli untuk mendapatkan air bersih, selain itu mengharapkan bantuan dari perusahaan yang berada dekat pemukiman mereka. Begitu pula dengan listrik. Sementara untuk listrik ada yang hingga saat ini masih belum masuk.

“Namun ada pula listrik yang sudah masuk desa. Akan tetapi terkendala pemeliharaan, sehingga bila terjadi kerusakan tidak ada dana untuk memperbaiki,” sebutnya.

Untuk dibidang pertanian, masyakat Desa Suatang mengharap pemerintah dapat membangun saluran irigasi pertanian yang saat ini belum berfungsi maksimal dan tidak permanen.#adv/lin/oke

Comments are closed.