North Carolina. BERITAKALTIM.COM – Rose Hamid datang ke kampanye Donald Trump yang digelar di Rock Hill, North Carolina, Jumat 8 Januari 2016. Muslimah berjilbab itu mengenakan kaus biru bertuliskan, “Salam, I come in peace” , Salam, saya datang dalam damai.
Kertas kuning, berbentuk bintang, yang bertuliskan ‘Muslim’ tertempel di bahu perempuan 56 tahun itu.
Tak ada satupun yang ia sampaikan. Rose Hamid hanya berdiri diam di belakang kandidat calon presiden Amerika Serikat itu, yang sedang berpidato, dengan nada berapi-api, menuding bahwa pengungsi dari Suriah yang lari dari negaranya tergabung dalam ISIS.
Sebelumnya, Trump bahkan meminta agar muslim dilarang masuk ke Amerika Serikat. Sebuah pernyataan yang ditentang banyak orang, Gedung Putih hingga para petinggi dunia.
Lalu, apa yang terjadi?
Meski Hamid hanya berdiri diam, ia dianggap sebagai gangguan. Atas instruksi staf kampanye, para pendukung meneriakkan nama Trump berkali-kali. Mereka menunjuk-nunjuk ke arah Hamid dan Marty Rosenbluth, pria di sebelahnya yang juga berdiri.
Selain Hamid, ada 3 orang lain yang dikeluarkan. Mereka semua mengenakan tanda bintang dari kertas kuning, yang bentuknya mirip dengan yang dikenakan kaum Yahudi di tengah holocoust pada era Hitler.
Kemudian aparat keamanan muncul dan mengusir mereka dari lokasi kampanya. Keduanya digiring pergi di tengah sorakan orang ramai. Salah satu pendukung Trump bahkan berseru,
“Kau punya bom, kau bawa bom,” kata dia, seperti dikisahkan Hamid.
“Sambutan buruk itu datang dengan cepat, sangat menakutkan,” kata Hamid pada CNN, seperti dikutip pada Sabtu (9/1/2016).
Comments are closed.