BERITAKALTIM.CO – Isran Noor, mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), menegaskan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden yang menolak rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di provinsi tersebut pasti akan kalah dalam pemilu 2024. Menurutnya, penolakan itu menunjukkan ketidakpedulian terhadap kepentingan nasional dan aspirasi rakyat Indonesia.
“Kalau ada capres, cawapres, yang menolak IKN, dia bukan pemenang. Saya punya sikap yang jelas soal itu,” ujar Isran Noor saat berbicara di Samarinda, Sabtu (3/2/2024).
Isran Noor mengatakan, pasangan calon yang menolak IKN harus melakukan evaluasi ulang atas sikap mereka. Sebab, ia menilai bahwa rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur telah mendapat dukungan luas dari masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari persetujuan Undang-Undang IKN oleh 93 persen anggota DPR RI yang mewakili suara rakyat.
“Jadi, kalau ada yang menolak IKN, berarti dia mengkhianati kehendak rakyat Indonesia. Saya tidak mau menyebut nama siapa-siapa. Ini bukan marah, cuma memberi tahu,” tambahnya.
Ia juga menyoroti kontribusi besar Kalimantan Timur terhadap pembangunan dan kemajuan Indonesia. Ia menyebut, provinsi ini merupakan penghasil minyak terbesar sejak kemerdekaan RI.
Selain itu, Kalimantan Timur juga dikenal sebagai penghasil kayu berkualitas dan batu bara terbesar, dengan 60 persen produksi batu bara disumbangkan untuk kepentingan bangsa dan negara.
Ia berpendapat, penerimaan terhadap IKN merupakan bentuk loyalitas dan ketaatan masyarakat Kalimantan Timur terhadap Indonesia.
Ia yakin, seluruh rakyat Kalimantan Timur yang sepaham dengannya tidak akan mempermasalahkan keberadaan IKN di wilayah mereka.
“Saya secara pribadi, apapun yang terjadi, IKN harus tetap berjalan dan jadi. Ini adalah proyek strategis yang harus kita dukung bersama,” tegas pria yang mengenakan kemeja putih sambil mengacungkan dua jari.
Isran Noor mengklaim, dirinya merupakan salah satu tokoh yang berperan penting dalam mendorong terwujudnya IKN di Kalimantan Timur. Ia mengaku, tanpa penyampaian informasi yang otentik kepada Presiden RI, kemungkinan besar Kalimantan Timur tidak akan dipilih sebagai lokasi IKN.
“Dan hati-hati bagi yang menolak IKN, mati. Sudah ada dua yang mati. Saya tahu siapa yang benar-benar mau melanjutkan IKN. Kalian mau tahu? Prabroro. Dan itu yang saya dukung dan masyarakat Kalimantan Timur,” pungkasnya. #
Reporter: Sandi | Editor: Wong