BERITAKALTIM.CO – Prestasi membanggakan diraih oleh Kafilah Kalimantan Timur (Kaltim) dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional. Sebanyak 34 peserta dari Kaltim berhasil melaju ke babak final, menumbuhkan harapan besar untuk menjadi juara umum. Ketua Kafilah Kaltim, H. Bunyamin, menyampaikan rasa optimisme yang kuat terhadap peluang kemenangan timnya dalam ajang bergengsi ini.
Dalam wawancara dengan Beritakaltim, Bunyamin mengungkapkan bahwa persiapan yang dilakukan oleh Kafilah Kaltim sudah dimulai sejak bulan Desember.
“Persiapan ini bukan main-main. Sejak Desember, kami sudah mengatur metode pelatihan khusus. Ada pelatih yang dikirim dari pusat dan koordinator yang telah berpengalaman mengikuti berbagai ajang nasional,” jelas Bunyamin, Minggu (15/9/2024).
Ia menggambarkan pendekatan yang digunakan seperti dalam dunia sepak bola, dengan melibatkan pelatih-pelatih berskala internasional.
“Ibarat sepak bola, kami memiliki pelatih internasional yang membimbing kafilah. Mereka ini seperti pelatih utama, sementara pelatih daerah kami anggap sebagai asisten pelatih. Jadi, pendampingan yang diberikan benar-benar matang,” lanjutnya.
Menurut H. Bunyamin, kafilah Kaltim telah menjalani masa karantina dan pelatihan intensif selama hampir sembilan bulan. Mereka berlatih di beberapa tempat, termasuk Jakarta dan Kalimantan Timur.
“Try out dilakukan berulang kali di berbagai lokasi. Ini agar peserta terbiasa tampil di panggung, sehingga tidak mudah grogi saat perlombaan,” ujarnya.
Pelatihan ini juga melibatkan berbagai elemen, mulai dari pembinaan mental hingga pengelolaan teknis saat tampil di kompetisi. Para peserta, yang terdiri dari berbagai kategori usia dan kondisi, seperti anak-anak dan peserta tunanetra, dipersiapkan dengan sangat teliti. Pendampingan dan doa juga menjadi bagian penting dari persiapan mereka.
“Kami selalu berdoa bersama setiap Subuh, khususnya untuk peserta yang tampil pada hari itu. Ini untuk memperkuat semangat mereka,” tambahnya.
Kendala selama proses pelatihan tentu ada, terutama dalam hal penyesuaian mental para peserta. Beberapa dari mereka harus beradaptasi dengan kondisi karantina dan jauh dari rumah selama sebulan di Jakarta. Namun, menurut H. Bunyamin, hal tersebut justru membentuk kekuatan mental para peserta.
“Peserta harus terbiasa dengan berbagai situasi dan kendala. Ada yang masih kecil, ada yang tunanetra, sehingga butuh pendamping khusus. Namun, Alhamdulillah, selama sebulan di Jakarta mereka terbentuk menjadi lebih tangguh. Mereka juga diberi pemahaman bahwa hasil akhir bukanlah segalanya, karena yang terpenting adalah mencintai Alquran,” jelasnya.
Keberhasilan masuk ke babak final ini, menurut H. Bunyamin, bukan hanya hasil dari kerja keras peserta, tetapi juga hasil kolaborasi antara pelatih, pendamping, dan dukungan penuh dari seluruh tim. Ia juga menyebutkan adanya bonus kejutan yang disiapkan untuk para peserta, meskipun detilnya masih dirahasiakan.
“Kami sangat berharap dapat meraih juara umum. Ini bukan hanya tentang prestasi individu, tetapi juga tentang kebanggaan bagi Kaltim. Insya Allah, dengan segala upaya yang telah dilakukan, rezeki tidak akan hilang,” ujar H. Bunyamin optimis.
Pengumuman hasil akhir akan dilakukan pada malam penutupan, dan seluruh tim Kaltim berharap nama provinsi mereka tercatat sebagai juara umum.
“Kami berdoa agar bisa juara umum. Apalagi Penjabat Gubernur Kaltim yang kini menjabat, Pak Akmal Malik, pernah menjadi bagian dari panitia MTQ saat di Padang. Kami harap ini bisa menjadi tanda baik bagi Kaltim untuk meraih prestasi tertinggi,” pungkasnya.
Dengan segala persiapan matang dan kerja keras yang telah dilalui, Kafilah Kaltim memang layak menjadi kandidat kuat untuk membawa pulang gelar juara umum dalam MTQ Nasional tahun ini. #
Reporter: yani | Editor: Wong
Comments are closed.