SAMARINDA,BERITAKALTIM.COM —Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, yang membuka keran informasi secara luas, termasuk melalui media sosial, baik facebook, tweeter dan lainnya, merasa senang berbagai persoalan warga bisa disolusikan atas info yang disampaikan melalui media sosial tadi.
“Jujur, mulai saya jadi wakil wali kota hingga sekarang wali kota, saya tipenya senang berada di tengah masyarakat. Jadi selalu ingin di tengah-tengah masyarakat, seperti hari ini yang kita lakukan,” ucap Jaang ketika menghadiri undangan silaturahmi warga 3 RT di kelurahan Sidomulyo baru-baru ini.
Makanya, lanjut Jaang, dia sangat jarang ada di kantor. “Pagi-pagi minimal 10 tamu non dinas sudah ada di rumah dengan berbagai persoalan. Jadi, tidak jarang berkas-berkas administrasi kedinasan, saya tanda tangani di luar kantor. Apakah di lapangan seusai acara, bahkan pernah juga di atas mobil. Kalau saya hanya duduk di kantor, kasihan warga,” tuturnya.
Di kesempatan itu, Jaang juga menanyakan beberapa program Pemkot Samarinda, apa benar-benar bermanfaat dan dirasakan. Misalnya seperti program kesehatan gratis melalui Jamkesda dan pendidikan.
“Saya selalu sampaikan begitu pentingnya pendidikan. Makanya saya tidak ingin ada anak-anak kita yang tidak sekolah. Kecuali memang tidak ada kemauan dari si anak. Tapi jangan sampai ada orang tua yang melarang anaknya sekolah. Saya ini, jauh dari hulu Mahakam di Long Pahangai, anak seorang petani, tidak disangkai menjadi wali kota. Bukan karena saya tidak sekolah, tapi karena saya sekolah. Ini yang selalu ditanamkan orang tua saya,” ucap Jaang.
Terkait semenisasi yang belum menyentuh warga setempat, Jaang mengatakan sudah 80 persen, jadi memang ada yang belum tersentuh. “Yang diusulkan RT di Musrenbang, bukan tidak diperhatikan Lurah maupun Camat, tapi memang kekuatan keuangan kita tidak bisa langsung memenuhi semua aspirasi warga,” ucap Jaang seraya meminta pengertian warga.(hms2)