TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Kebutuhan alat telekomunikasi bukanlah hanya menjadi kebutuhan kalangan tertentu. Karenanya, kebutuhan alat komunkasi ini sejak lama di Kabupaten sudah menjadi kebutuhan bagi semua kalangan. Namun sayangnya penggunaan alat komunikasi di Berau kurang didukung adanya sarana menara pemancar, sehingga masih ada beberapa daerah yang belum
terjangkau signal.
Seperti diketahui, di Kabupaten Berau masih banyak wilayah yang masuk dalam area yang tidak terjangkau signal atau blank spot. Hal tersebut membuat masyarakat sering kesulitan saat ingin melakukan komunikasi antara satu dengan yang lain melalui alat komunikasi . Mengatasi permasalahan tersebut Pemerintah Kabupaten Berau pun telah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menganinya.
“Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Berau sudah melakukan pendataan terhadap wilayah-wilayah
yang masuk dalam area blank spot. Sebagian besar wilayah tersebut berada di Kecamatan Kelay, Segah dan daerah pesisir,” Ujar Kadishubkominfo Berau, H Abdurrahman di ruang kerjanya baru – baru ini.
Dikatakannya, hasil pendataan tersebut telah disampaikan kepada kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.
Diharapkan pemerintah pusat dapat menindaklanjuti hal tersebut agar segera dibangunkan menara telekomunikasi. Mengingat masih banyak wilayah kita tidak mendapatkan sinyal. Ini merupakan permasalahan yang sudah sangat lama.
“Kita juga telah menyampaikan usulan kepada Kominfo agar segera diberikan bantuan berupa pembangunan tower di lokasi-
lokasi tersebut, karena ini berdampak terhadap pendapatan penduduk setempat dan kebutuhan lainnya,” ungkapnya.
Ia mengatakan, tanpa adanya dukungan dari pemerintah pusat maka pembangunan menara telekomunikasi tersebut tak akan
dapat berjalan. Mengingat anggaran yang diperlukan cukup besar. Abdurrahman mengungkapkan, dalam pembangunan satu
tower memerlukan dana sebesar Rp2,5 milyar.
“Kalau kita sendiri tidak akan bisa, karena anggaran sangat besar. Apalagi dalam operasionalnya juga tidak
sembarangan. Kita berharap Kominfo dapat menyetujui usulan yang telah disampaikan, dengan harapan tak ada area blank
spot,” pintanya.
Ketika ditanya mengenai daerah mana saja yang saat ini menjadi prioritas. Abdurrahman menjelaskan, jika saja usulan
tersebut disetujui, maka pihaknya akan mengutamakan wiayah yang berada di pedalaman. Meskipun penggunaan alat
komunikasi tidak terlalu banyak seperti di wilayah perkotaan, namun hal tersebut tetap harus dilakukan mengingat
pemerataan pembangunan.
Semuanya masuk dalam kawasan yang penting, tapi tetap ada pertimbangan dari pemerintah daerah. Seperti di Kelay, Segah
dan pesisir itu masuk dalam prioritas. “ Dengan masuknya jaringan komunikasi di daerah sana, maka pembangunan juga
dapat dilakukan dengan cepat,dan tentunya ini akan berdampak positif yang luar biasa terhadap kehidupan warga
setempat ,” ungkap Abdurrahman.
Dari hasil pendataan yang dilakukan Dishubkominfo, kata Abdurrahman, saat ini telah oerdiri 68 tower yang tersebar di
13 kecamatan. Dalam penataan dan pembangunannya, Dishubkominfo juga telah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 5 tahun
2014. “ Sebab itu kami kembali sangat berharap, apa yang menjadi usulan kami segera dapat terealisasi,” pungkasnya. #hel
Comments are closed.