TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.COM- Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertan) Berau, Ir H Ilyas Nasir MM, Jumat (15/1/2016) mengimbau kepada para petani untuk tetap memperhatikan kualitas produk pertanian di tengah persaingan di pasar bebas yang kian makin bersaing.
” Meskipun lahannya kecil, kita harus punya kualitas, terlebih lagi lahan yang dimiliki cukup luas. Yang terpenting para petani tidak hanya sekadar menghasilkan saja, tapi juga harus bisa survive dengan pendapatannya,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan pendapatan, Ilyas mengajak petani menggunakan pupuk organik karena dapat memberikan nilai tambah. Hasil pertanian memiliki harga jual yang lebih mahal.
“Misalnya, harga beras biasa dari petani ke pengepul umumnya Rp 5.500 per kg. Tapi, kalau beras organik bisa sampai Rp 8.000 per kg. Ini kan bagus bagi kesejahteraan petani,” ujarnya.
Ilyas sendiri tidak memungkiri bahwa kemasan dipasaran hasil petani Berau kalah dengan luar, Tetapi soal kualitas hasil petani Berau patut diperhitungkan. “ Ya, memang harus kita akui, bahwa soal kemasan mampu mempengaruhi pemasaran. Tetapi bagi masyarakat yang sudah tahu kualitas beras maupun sector pertanian lainnya petani kita, nggak akan mau beralih ke lain. karena sudah jelas, petani kita tidak menggunakan bahan pengawet, baik itu buah – buahan, maupun tanaman pangan lainnya,” bebernya.
Dijelaskan lagi, kualitas produk pertanian yang bagus hanya bisa tercapai jika sumber daya manusianya baik.
“ Untuk itu, dinas pertanian secara rutin memberikan pelatihan kepada para kelompok petani (poktan) se Kabupaten Berau . Materi pelatihan disesuaikan dengan permasalahan dan bidang di tiap-tiap wilayah,” ucapnya.
Pada umumnya, para petani diberikan ilmu mengenai budidaya dan pengolahan produk pertanian. Tak ketinggalan pemahaman tentang manajemen pertanian agar kelompok tani bisa mengelola jika ada kelebihan atau kekurangan komoditas yang dihasilkan. “Dengan begitu, petani mendapat penghasilan yang berkesinambungan,” pungkasnya. #hel
Comments are closed.