TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memprioritaskan penyaluran listrik di wilayah Indonesia Timur pada tahun 2016, dimana ada ribuan desa yang akan mendapat aliran listrik. Hal ini sama seperti yang disampaikan Menteri ESDM, Sudirman Said bahwa dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016 salah satu program kementerian ESDM adalah mengaliri listrik kepada 2.519 desa.
Namun hal berbeda terlihat di wilayah Indonesia Bagian Tengah yakni di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan dalam beberapa pekan terakhir. Listrik yang biasanya menggerakkan kegiatan perekonomian kampung, harus dibatasi aliran serta waktu, selama 12 jam sehari.
Hal ini dikarenakan, kerusakan pada unit pembangkit listrik tenaga diesel milik PT. PLN (Persero) Cabang Berau, Unit Layanan Daerah (ULD) Tanjung Batu.
Camat Pulau Derawan, Kudarat mengatakan selama Januari, warga Tanjung Batu telah merasakan dampak buruk dari pemadaman listrik secara bergilir tersebut, terlebih Kampung Tanjung Batu juga merupakan daerah yang banyak dikunjungi wisatawan yang akan berwisata ke Kepulauan Derawan.
“Memang dalam satu bulan terakhir ini, pemadaman listrik telah dirasakan masyarakat. Namun pemadaman ini tidak serentak, hanya setengah malam saja dan setelah jam 12 malam baru serentak nyala sampai pagi,” ujarnya saat ditemui Beritakaltim.com pada Jum’at (29/01) kemarin.
Dilanjutnya, terkait terjadinya pedaman tersebut akibat adanya kerusakan pada salah satu unit pembangkit listrik PLN Berau, ULD Tanjung Batu, dirinya berharap PLN Cabang Berau dapat segera mengatasi permasalahan yang ada guna memberikan pelayanan kepada masyarakat Tanjung Batu.
“Jadi memang untuk trouble PLN, kami harapkan tidak terus berlanjut dan ada upaya-upaya secepat mungkin,” harapnya, yang juga selalu mendapatkan keluhan dari warga atas terjadinya pemadaman listrik tersebut.
Sebelumnya, Tenaga Teknis PLN Berau, ULD Tanjung Batu yang ditemui awak media, Dahrul juga membenarkan bahwa memang terjadi pemadaman listrik selama enam jam yang dilakukan PLN Berau secara bergilir akibat adanya kerusakan pada kransap mesin pembangkit listrik tenaga diesel yang berkapasitas produksi listrik 250 kilowatt (kW).
“Pemadaman sejak 2 Januari 2016, lalu. Dan sebenarnya listrik di Tanjung Batu ini rencananya akan dinyalakan sampai 24 jam namun ada kendala lain seperti kerusakan pada mesin yang seperti ini makanya terjadi pemadaman bergilir, bukan tidak mampu,” ujarnya.
Diketahui, PT. PLN (Persero) Cabang Berau, ULD Tanjung Batu memiliki dua unit mesin PLTD dengan kapasitas produksi 250 kW dan 500 kW, dimana beban puncak pemakaian listrik kampung Tanjung Batu yakni 450 kW dari 625 pelanggan. #Hel
Comments are closed.