TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Isu yang beredar di kalangan masyarakat Kampung Merancang Ulu, Kecamatan Gunung Tabur, Berau tentang praktek ilmu hitam atau gaib yang masih mencari tumbal hingga 41 orang, ternyata hanya isu semata.
Seperti diketahui, dalam kurun 48 hari memang telah meninggal 10 warga Kampung Merancang Ulu dengan 2 warga tersebut diantaranya didahului mengalami kesurupan atau dalam ilmu kesehatan disebut kehilangan kesadaran.
Menurut tim medis yang turun langsung bersama Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo dan tim Qur’anic Healing Indonesia (QHI) Berau serta Kepolisian, mengungkapkan, 10 warga yang meninggal tersebut punya catatan medis dengan berbagai jenis penyakit kronis.
“10 warga yang meninggal ada catatan medisnya semua, baik yang ada di puskesmas dan rumah sakit juga. Mulai almarhum Zaitun, yang meninggal tanggal 7 Desember 2015 hingga almarhum Jumhari, yang terbaru yakni 17 Maret 2016,” ujar dr. Beni, yang merupakan salah satu dokter umum yang bertugas di Puskesmas Kampung Merancang Ulu.
Sementara itu, Wakil Bupati Berau Agus Tantomo yang juga mendengarkan penjelasan dari tim medis terkait catatan medis 10 warga yang meninggal mengatakan ada beberapa kasus meninggal karena yang seharusnya ditangani secara medis, tapi ditangani secara non medis.
“Jadi, jelas ini semua bukan karena sihir, guna-guna, atau semacamnya. Mudah-mudahan semua pihak bisa menerima penjelasan ini,” ujarnya.
Kemudian, dia menilai penyakit non-medis atau gaib adalah apabila tim medis tidak bisa mengenali penyakit itu secara medis. Namun, bila tim medis seperti dokter masih bisa mengenali gejala atau penyakitnya maka itu adalah penyakit medis.
“Ke 10 orang yang sudah meninggal di Merancang Ulu, meninggal dengan penyakit yang dapat dideteksi atau dikenali oleh tim medis. Ada TBC, serangan jantung, dan lainnya,” ucapnya.
Dilanjutnya, historical record (catatan medis) atas 10 warga yang meninggal ada di puskesmas dan RSUD dr. Abdul Rivai.
“Artinya, memang ada penyakitnya. Dan tidak betul bahwa ada 10 orang yang meninggal dengan sebelumnya kesurupan dulu, yang betul hanya 2. Itu pun disebabkan karena hilangnya kesadaran akibat suhu badan yang tinggi dan lainnya,” ujarnya.
Agus Tantomo juga mengingatkan warga agar tidak perlu percaya isu bahwa akan ada tumbal 41 nyawa.
“Nah, semua kan sudah jelas apa penyebab tewasnya ke 10 warga, isu selama ini kan kesurupan, ternyata itu adalah penyakit medis, bukan praktik ilmu hitam,” tutup Agus. #HEL
Comments are closed.