BERITAKALTIM.CO- Wali Kota Samarinda Andi Harun menerima risiko jikapun dicap “kejam” oleh warga yang ngeyel dan antipati terhadap kebijakan pengetatan protokol kesehatan covid-19. Pemerintahannya akan “keras” dan tegas terhadap disiplin Prokes, lantaran Samarinda kini diapit dua jalur lintas trans akses yakni Balikpapan dan Kota Bontang.
Dua daerah di Kaltim ini, kata Andi Harun, kini ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI sebagai wilayah mengalami lonjakan Covid sangat tinggi dalam dua minggu terakhir di Indonesia, dan diantara serangan covid-19 ini ditemukan sekitar 30 persen terpapar covid varian baru yang mirip virus di India.
Dari koordinasi antar daerah se Kaltim, menurut Walikota, dua wilayah tadi, yakni Balikpapan dan Bontang kini sedang mulai terlihat kewalahan menangani pasien yang terpapar virus. Rumah sakit dua daerah disebut juga sudah dibanjiri korban virus.
“Pasien covid, kini banyak terpaksa dirawat di lorong-lorong rumah sakit karena ruang-ruang utama perawatan sudah penuh oleh korban covid,” kata Andi Harun di sela diskusi dengan praktisi dan operator Medsos se-kota Samarinda, Kamis (8/7/2021) kemarin.
Atas kondisi itu, dia mengaku sudah berkordinasi dengan pihak aparatur sipil, termasuk pihak TNI dan Polri agar meningkatkan kewaspadaan dan pengetatan antisipasi dan pencegahan covid kepada masyarakat sekencang mungkin agar warga kota Samarinda “Jauhkan Bala” tidak ikut ikutan mengalami lonjakan virus penyakit yang mengerikan ini.
Pihaknya kini telah melakukan reaksi cepat dengan melakukan koordinasi di lintas SKPD. Salah satu keputusan yang diambil adalah akan melakukan razia masker, “mengusir” orangtua yang membawa anak di bawah umur ke titik-titik keramaian seperti mal, pasar dan berkeliaran di jalan raya.
Dia mengaku tak peduli walaupun dianggap “arogan” atau kejam terhadap warganya, demi menjaga mereka dari serangan virus yang melonjak tak terkendali secara tiba-tiba.
“Biarlah masyarakat mengaggap saya kejam, dari pada nanti jatuh korban yang lebih besar lagi di warga saya,” katanya.
Polisi memang saat ini diintruksikan untuk melakukan razia anak-anak umur 0 sampai 16 tahun yang berkeliaran di tempat keramaian, semisal mal dan pasar atau di tempat tempat rekreasi dan hiburan. Langkah ini ditempuh Wali kota sebab berdasarkan informasi medis, virus corona varian baru ini lebih banyak menyerang dan rentang bagi anak-anak berumur 0 hingga 18 tahun.
“Kalo kita dapat satu keluarga di mal, anaknya kita bawa pulang kerumahnya, terserah bapak ibunya silakan tidak ikut pulang,” demikian kata Wali Kota Samarinda ini.
Hal lain terkait ketegasan Wali Kota Samarinda terhadap displin pencegahan covid, dia juga sudah berkoordinasi dengan dua kepala daerah yang kni sedang heboh dalam pantuan pemerintah pusat, Balikpapan dan Bontang. Sebab Kota Samarinda di tengah-tengah dan menjadi akses utama penghubung kedua kota yang sedang zona merah itu.
Beberapa akses jalan menuju tiga wilayah ini sedang ditutup dan petugas memulangkan warga kembali kerumahnya untuk mencegah penyebaran virus korona dan varian barunya. Beberapa akses transportasi yang dimaksud diantaranya penutupan dan penjagaan ketat warga Balikpapan di jalan tol, kemudian yang dari arah Bontang juga ditutup jalan yang menuju arah Bandara APT Pranoto. Begitu juga jalur jalan yang mengakses ke kota Bontang.
“Seluruh pelintas jalan di dua wilayah kita larang sementara waktu ke Samarinda,” ujar Andi Harun.
Warga Samarinda, menurut Andi Harun, saat ini patut bersyukur sambil waspada dan tetap disiplin memakai masker dan menjaga jarak serta rutin mencuci tangan. Terutama jika memasuki kantor instansi dan lembaga, pasalnya Samarinda saat ini masuk dalam kategori episentrum wilayah aman dari lonjakan covid-19 dan varian barunya.
Olehnya, seluruh perkantoran dan tempat tempat aktifitas warga juga kini diberi warning berulang-ulang agar menyiapkan fasilitas cuci tangan dan mengetatkan penggunaan masker bagi karyawan dan warga lain yang datang ke kantor mereka. Bagi yang ngeyel maka akan didata dan diberi teguran keras hingga pada penerapan sanksi hukuman yang mekanismenya sudah tersedia.
Warga Samarinda diapresiasi Wali kota, pasalnya kesadaran bermasker dan mencuci tangan dan menjaga jarak cukup tinggi. Wali kota mengaku optimis atas kerjasama dan dukungan warga Samarinda, ke depan seluruh masyarakat akan terbiasa dan merasa kurang nyaman jika tidak menggunakan masker setiap saat.
Dulu, kata Andi Harun, awal-awal covid menyerang semua orang merasa terganggu dengan masker jika digunakan kemana-mana, namun saat ini sudah terbalik. Dari pantauannya, justru masyarakat sudah mulai merasa tidak nyaman jika tidak memakai masker. Dan masker ini akan terus disosialisasikan oleh wali kota menjadi budaya baru. #
Wartawan: M. Sakir
Comments are closed.