SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Kebutuhan energi listrik merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan seluruh masyarakat. Namun sayang, kebutuhan ketersediaan stok energi listrik tidak menyeluruh dirasakan masyarakat Kaltim. Masih banyak terdapat daerah-daerah yang tidak terjangkau aliran listrik, khususnya daerah pedesaan atau daerah terpencil.
Padahal Kaltim memiliki sumber daya alam melimpah, tetapi tidak serta merta berdampak positif terhadap energi listrik di Kaltim.
“Sudah selayaknya pemerintah daerah benar-benar fokus memikirkan pemanfaatan sumber energi, terutama sumber energi listrik. Regulasi tentang ketenagalistrikan adalah langkah baik untuk mengatur ketersediaan listrik agar masyarakat dapat merasakan sumber energi listrik secara merata dan juga untuk mengatur mekanisme listrik secara menyeluruh pada mula awal produksi listrik hingga pendistribusian nanti,” urai Muhammad Samsun satu dari anggota Pansus pembahas Raperda tentang Ketenagalistrikan.
Kenyataannya hingga kini, pemanfaatan sumber daya alam melimpah seperti hutan yang luas, gas bumi, batu bara dan sumber energi lain yang seharusnya dapat dioptimalkan untuk masyarakat Kaltim, sampai hari ini belum maksimal. Oleh sebab itu, keterlibatan Perusahaan Daerah (Perusda) Kelistrikan untuk pemenuhan kebutuhan tenaga listrik wajib dalam peran untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat Kaltim.
Politikus PDIP berkeyakinan penuh, ketika produksi sumber daya energi listrik terpenuhi, maka secara langsung para investor akan ramai berdatangan dibarengi dengan regulasi semakin mempermudah investasi masuk di Kaltim.
“Kendala saat ini adalah permasalahan power pemenuhan kebutuhan listrik yang berakibat fatal jika tidak segera melakukan tindakan dan pembenahan,” kata Samsun.
Samsun mengimbau kepada seluruh perusahaan pertambangan batu bara maupun penghasil gas agar dapat menyisihkan sekian persen untuk memenuhi kebutuhan energi Kaltim. Ini ironi sekali, ketika Kaltim mampu membangun industri listrik berbasis bahan baku batu bara dengan ketersediaan batu bara melimpah ruah tetapi daerah Kaltim mengalami krisis energi.
“Jangan semua diekspor dan menjual seluruh batu bara keluar negeri. Sementara Kaltim mengalami keterpurukan dan krisis energi. Ke depan, listrik harus tidak menjadi masalah lagi. Masyarakat Kaltim harus dapat menikmati sumber energi listrik secara merata tanpa pengecualian,” tegasnya. #adv/rid/oke
Comments are closed.