SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Pejabat (Pj) Wali Kota Samarinda Meiliana, mendorong pedagang pasar tradisional agar menjual produk lokal hasil pertanian dikota Tepian. Harapan Wali kota ini sangat beralasan, karena setelah dirinya menemukan langsung salah satu produk import berupa wortel dari China yang kini mulai beredar di Pasar Segiri.
Trending
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
- Banjir Besar di Mahakam Ulu, Gubernur Akmal Malik Kerahkan Bantuan Darurat
- Jalan Trans Sulawesi lumpuh akibat luapan banjir
- Artis Epy Kusnandar ditangkap polisi akibat narkoba
- Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 800 meter
- Prabowo dan Gibran Berangkat Dari Kartanegara Ke Gedung KPU
- Satu Tewas, Tujuh Hilang Dalam Kecelakaan Dua Heli Militer Jepang
Meiliana Minta Produk Lokal Tetap Harus Dominan Dipasar Tradisional
Ia mengatakan, seharusnya pasar tradisional merupakan sebagai wadah yang efektif untuk mempromosikan hasil pertanian lokal, bukan malah sebaliknya.
Walaupun kata dia hampir semua fisik pasar tradisional di Samarinda secara bertahap sudah dilakukan revitalisasi oleh Pemerintah menyerupai pasar semi modern, tetapi ia tetap meminta produk lokal harus dipasarkan di pasar tradisional, sedangkan barang dari luar cukup masuk pada pangsa pasar retail modern.
“Maksudnya agar produk pertanian lokal tetap terlindungi,”ungkapnya. Mei begitu ia disapa tak mempungkiri, jika produk luar masuk ke pasar tradisional, efeknya akan berpengaruh dengan peningkatan harga.
“Seperti wortel asal China yang kita temukan disalah satu pedagang tadi,wajar kalau mahal, karena biaya paket dari sana ke Samarinda saja sudah berapa,”Celetuk Meiliana yang sudah hampir 3 Minggu ini bertugas sebagai orang nomor satu di kota tepian .
Oleh itu, agar produk lokal bisa bersaing dengan produk luar tadi, tentu menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Dinas Pertanian dan Badan Ketahanan Pangan untuk bisa memberdayakan para petani lokal agar mereka mampu menggenjot produk hortikultura berkualitas hingga dapat berdaya saing.
Kendati kata dia sebenarnya diera pasar bebas sekarang ini tidak ada lagi pembatasan produk untuk masuk dipasar dalam negeri,
Tetapi produk-produk pertanian Samarinda harus menjadi penguasa dibeberapa Pasar tradisional yang ada dikota Tepian.
“Mungkin bisa saja instansi terkait nanti melakukan bimbingan kepada para petani kita dengan memanfaatkan teknologi pertanian untuk program peningkatan kualitas, sehingga apabila berjalan, kedepan petani tak hanya lagi mempertimbangkan aspek kuantitas tapi juga ke hasil produk yang berkualitas.”urainya.
Sehingga hasilnya nanti juga akan dirasakan oleh para petani dalam peningkatan ekonomi. #HMS 5
Prev Post
Next Post
Comments are closed.