BeritaKaltim.Co

Irianto Soroti Proyek PLTU Yang Terbengkalai

TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.COM – Pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2 x 7 mega watt (MW) di Desa Gunung Seriang, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) yang tak menunjukkan progres signifikan hingga di tahun 2016 tahun ini, disoroti Gubernur Kaltara DR Irianto Lambrie. Bahkan orang nomor satu lingkup Pemprov Kaltara inipun, menyangkan proyek tersebut jadi terbengkalai.

“Tentu sangat disayangkan pembangunan proyek PLTU ini, terbengkalai sebelum pengerjaannya selesai. Padahal, dana yang diserap disana tentu bukan dana kecil nilainya. Apalagi sumber dananya dari APBN. Ini investasi besar, perkiraannya puluihan miliar,” kata Irianto yang ditengah kesibukannya justru meluangkan waktu untuk meninjau lokasi pembangunan PLTU, Sabtu di pekan pertama Maret 2016.

Oleh Irianto yang terlihat gregitan melihat kondisi proyek PLTU ini mengatakan, mestinya PLTU ini ini sudah bisa dinikmati masyarakat di wilayah Bulungan dan sekitar. Apalagi dirinya menerima informasi bahwa proyek tersebut dibangun di tahun 2011 oleh perusahaan raksasa milik BUMN yakni PT Adhi Karya Tbk. Tetapi disayangkan, karena pengerjaannya justru tidak rampung. Di lokasi yang terlihat berdiri hanya konstruksi bangunan tempat pembangkit maupun boiler yang menggunakan rangka baja. Tetapi dari lokasi itu sudah tidak ada aktifitas.

“Saya akan mendesak (PLTU, Red) harus segera diselesaikan. Saya juga minta pihak PLN untuk mengaudit pelaksanaan kegiatan ini,” kata Irianto.

Mengingat proyek ini begitu penting dalam mengatasi krisis listrik di Kaltara, maka Irianto Lambrie pun berjanji untuk segera menemui Direktur Utama (Dirut) PT PLN Sofyan Basir. Diantaranya, untuk memepertanyakan ikhwal terbengkalainya pembangunan PLTU di Desa Gunung Seriang ini. Dan jika pihak PLN memerlukan investasi dari pemerintah daerah maka Pemprov Kaltara, sebut Irianto akan mempertimbangkannya.

“Dengan begitu, lanjut gubernur, aset yang sudah dibangun bisa segera dimanfaatkan. Karena kalau dibiarkan terbengkalai bertahun-tahun, dan tidak dimanfaatkan, gubernur menilai sama halnya membuang-buang anggaran,” tandasnya.

Seperti diketahui, kedepan kebutuhan listrik di Bumi Benuanta (Kaltara, red) khususnya Tanjung Selor dan sekitarnya, semakin meningkat. Tak hanya untuk perkantoran pemerintahan, juga untuk investasi-investasi di sektor lain seperti perhotelan, dan baru akan terasa di tahun 2017 mendatang. Karena itu, saat ini Kaltara sudah mulai membutuhkan tenaga listrik baik sokongan dari pemerintah pusat melalui PT PLN maupun pihak swasta jika ada yang berminat investasi di provinsi termuda di negeri ini. #Nay/Ism

Comments are closed.