BeritaKaltim.Co

Pembangunan Ulang Jembatan Kukar Libatkan 13 Profesor Jembatan

DCIM100MEDIATENGGARONG, BERITAKALTIM.COM- Sebanyak 13 anggota Tim Ahli bergelar profesor bidang konstruksi jembatan dari perguruan tinggi ternama di Indonesia akan tiba di Kota Tenggarong, Jumat (10/4/2015). Tim ahli itu turut serta mengawasi pembangunan ulang jembatan Kukar yang runtuh 2011 silam.

“Tim ahli akan langsung ke lapangan mengecek pekerjaan pembangunan jembatan, setelah itu mereka melakukan evaluasi,” tambah Budi.

Saat ini, progres Jembatan Kukar mencapai 87,64 persen. PT Hutama Karya (HK), selaku kontraktor, sudah merampungkan segmen 20 sisi Tenggarong, sedangkan sisi Tenggarong Seberang masih segmen 17. Jika sisi Tenggarong Seberang sudah sampai segmen 20, maka perakitan bentang tengah mulai dikerjakan. Rangka baja pelengkung ini akan dirakit bersamaan baik dari sisi Tenggarong dan Tenggarong Seberang sebanyak 12 segmen. Dan ditargetkan perakitan bentang tengah tersebut selesai pada pertengahan Mei mendatang.

Perakitan bentang tengah Jembatan Kukar akan dikerjakan mulai 15 April 2015 mendatang. Tim ahli menyarankan pada saat perakitan bentang tengah jembatan nanti, agar dipasang alat sensor agar hasilnya lebih presisi.

“Pekerjaan paling penting dan rumit dalam pembangunan ulang jembatan terutama menyangkut geometri, sisi horizontal dan vertikal harus presisi. Dalam hal ini tim ahli menyarankan agar tidak memakai alat ukur, kita pasang sensor yang terkoneksi dengan komputer,” jelas Budi Harsono, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Jembatan Kukar,

Menurutnya, alat ukur tidak realtime sehingga kalau panas tidak bisa dibaca daya tahannya. Saat perakitan nanti, sebelumnya stressing (penarikan) kabel, sensor akan dipasang.

“Sehingga saya punya data geometri mulai pelaksanaan perakitan, jadi pas pemeliharaan kita cek lagi. Data awalnya kayak begini, misalkan ada penurunan pasti ketahuan. Ketika ini kabel-kabel jembatan belum stressing, masing menggantung semua,” terangnya.

Budi menerangkan, Perakitan bentang tengah akan diawasi di ruang kontrol. Perakitan bentang tengah jembatan tersebut, tidak boleh selisih antara sisi Tenggarong dan Tenggarong Seberang. Apabila selisih 5 mm saja, gayanya akan berubah. Penggunaan sensor sangat membantu agar pekerjaan bentang tengah tersambung dengan presisi di tengah-tengah.

Menyangkut kegiatan tim ahli. Setelah selesai di Tenggarong, tim ahli akan menuju ke Samarinda untuk mengecek kondisi Jembatan Mahkota II di Kota Tepian. Dalam hal tersebut, nantinya mereka tidak segan-segan menegur kontraktor jembatan, apabila di lapangan ditemukan ketidaksesuaian kriteria desain. Tim ahli juga akan mengawasi keselamatan serta metode pelaksanaan perakitan. #ruz

Leave A Reply

Your email address will not be published.