SAMARINDA,BERITAKALTIM.COM –Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang mengapresiasi terhadap kritikan dan masukan dari warga Samarinda yang semakin kritis demi pembangunan di kota Samarinda.
“Terima kasih atas kritikan dan masukan kepada kami. Ini menandakan warga juga cinta kotanya yang indah dan tertib, tidak ingin dinodai dengan oknum PKL yang berjualan di tempat terlarang. makanya, kami langsung memanggil kepala Satpol PP Pak Ibnu ke ruang kerja,” ungkap Jaang kemarin.
Jaang meminta kepada jajarannya untuk menanggapi positif pemberitaan yang memberikan kritikan agar pemerintah bisa lebih baik lagi.
“Tidak perlu perang di media, tapi kita buktikan di lapangan bahwa satpol PP bersama instansi terkait lainnya bisa kompak mengatasi persoalan PKL ini,” tegasnya Jaang.
Untuk itu, Jaang menekankan pentingnya koordinasi dengan instansi teknis, apakah bersama Dishub, Dinas Pasar maupun meminta dukungan Kepolisian dan Kodim Samarinda.
“Selain koordinasi, pengawasan juga jangan kendor. Mari kita semua bekerja dengan hati penuh semangat dan kompak untuk membangun Samarinda yang semakin maju,” pungkasnya.(hms2)
teks: Wali Kota menyambut aspirasi mahasiswa di Taman Segiri Jl Pahlawan.
**Mendadak kunjungi taman Segiri, Jaang bincang dengan mahasiswa
Jaang: Semua Taman akan Dilengkapi WiFi
SAMARINDA–Keinginan walikota Samarinda Syaharie Jaang untuk memanjakan warganya patut diacungi jempol. Betapa tidak kemarin (13/4) setelah meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di beberapa sekolah, Jaang menyempatkan melihat kembali keadaan Taman Segiri yang terletak di sebelah Taman Makam Pahlawan di Jl Pahlawan.
Kunjungan dadakan seperti ini sudah sering Jaang lakukan untuk membandingkan laporan yang diterimanya dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan. Taman yang letaknya berseberangan dengan kampus Unmul itu sering dipakai oleh mahasiswa berkumpul untuk sekedar ngasoh atau istirahat hingga mengerjakan tugas kuliah. Seperti yang terlihat pada kunjungan kemarin ada beberapa mahasiswa yang berkumpul mengerjakan tugas kuliah dan ada juga yang sambil berbincang.
Jaang seperti biasanya langsung menyambangi mereka dan ngobrol. Dalam obrolan itu ada beberapa masukan dari mahasiswa yaitu mereka ingin gazebo yang ada ditambah karena masih belum memenuhi kapasitas jika mereka berkumpul mengerjakan tugas.
“Kami mohon pak agar gazebonya ditambah karena kalau sudah ngumpul ngerjakan tugas tidak muat lagi tempat duduknya,” kata salah seorang mahasiswa.
Jaang mendengar keluhan tadi langsung memerintahkan Kepala Bagian Humas dan Protokol Masrullah yang ikut mendampingi untuk menghubungi Kepala DKP Dadang Erlangga untuk menindaklanjuti masukan para mahasiswa tadi.
“Rul (panggilan akrab Kabag Humas dan Protokol), tolong hubungi Pak Dadang ya, sampaikan apa yang menjadi keinginan mereka,” kata Jaang.
Jaang juga menyampaikan kepada para mahasiswa bahwa dalam waktu dekat ini semua taman yang sudah selesai akan dilengkap dengan fasilitas WiFi, ini untuk memudahkan warga mengakses internet sambil bersantai karena sekarang sebagian gadget warga Samarinda sudah ada fasilitas untuk koneksi ke WiFi.
“Dalam waktu dekat adik-adik juga bisa konek ke internet di taman-taman karena akan kami lengkapi dengan fasilitas WiFi,” lanjut Jaang.
Jaang memang dalam urusan menyenangkan warganya tidak sungkan-sungkan untuk menanyakan langsung dengan warganya termasuk mahasiswa yang diajaknya ngobrol di taman Segiri. Bukan hanya itu, lewat media sosial pun Jaang menindaklanjuti beberapa keluhan warganya.(hms1)
teks: Zulfakar memberikan arahan ketika membuka sosialisasi penyakit tidak menular.
“Penyakit Tidak Menular Jangan Dicueki”
**Zulfakar: Kurangi Produktivitas, Imbas Serius Ekbang
SAMARINDA–Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda DR Zulfakar Noor meminta kepada seluruh jajaran pegawai di lingkungan Pemkot Samarinda khususnya, dan umumnya warganya Samarinda, agar tidak menyepelekan penyakit tidak menular (PTM), termasuk upaya penanganan dan pencegahannya oleh instansi teknis.
“Kami menyambut baik sosialisasi Penyakit Tidak Menular di lingkungan Pemkot ini, agar tidak terkesan dibiarkan dan dianggap remeh bagi penderitanya. Padahal penyakit ini bukan hanya persoalan kesehatan, melainkan berdampak serius pada ekonomi dan pembangunan (Ekbang) karena mengurangi produktivitas,” ucap Zulfakar ketika membuka Sosialisasi PTM di lingkungan Pemkot garapan Puskesmas Sempaja, di lantai III Balaikota, belum lama ini.
Zulfakar yang lahir dikelilingi keluarga besar kedokteran, termasuk dua anaknya sudah menyandang gelar Sarjana Kedokteran ini menyebutkan, PTM merupakan penyakit kronis yang tidak ditularkan orang ke orang.
“Sebanyak 90% kematian akibat penyakit tidak menular terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia serta lebih dari 70% penderita penyakit tidak menular tidak tahu kalau dirinya sakit dan 30%nya tidak berobat secara teratur,” tegas Zulfakar.
Dikatakannya, berdasarkan data WHO terdapat 4 (empat) jenis penyakit tidak menular antara lain, penyakit Kardiovaskular (serangan jantung atau stroke), Kanker, Penyakit Pernapasan kronis (seperti penyakit obstruksi paru kronis dan asma) serta Diabetes.
“Saya juga menderita penyakit tidak menular karena faktor usia juga. Tapi, saya tidak cuek dengan penyakit ini, seperti asam urat. Caranya rutin seminggu bisa sampai 3 kali main bulu tangkis, dan perbanyaki minum air putih,” beber Zulfakar.
Disamping itu sebutnya dirinya rutin melakukan cek kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatannya, sehingga tidak terlena. “Lebih baik kita mencegah, daripada mengobati. Tapi bukan sekedar ini saja, melainkan pengabdian kita sebagai pelayan masyarakat akan berkurang ketika kita sakit-sakitan,” pungkasnya.
Kepala Puskesmas Sempaja dr Irama Madjid mengatakan pentingnya sosialisasi bagi pegawai di lingkungan Pemkot. “Karena sibuk, mereka kadang malas dan lupa untuk mengontrol kesehatan, bahkan berobat sekalipun, mengingat sebagian besar faktor resiko PTM tidak memberikan gejala. Makanya sosialisasi ini sangat penting,” tegas Irama.
Irama berharap peserta sosialisasi bisa menyampaikan informasi yang didapat selama sosialisasi kepada lingkungan kerjanya, keluarga dan tetangganya.(hms2)
teks: Wali kota memperlihatkan kritikan terhadap penanganan PKL yang dikupas tuntas media massa.
Trending
- Seluruh Korban Kapal Ferry Tenggelam di Ujoh Halang Berhasil Ditemukan, Operasi SAR Resmi Ditutup
- Remaja yang Tenggelam di Pantai Kemala Balikpapan Ditemukan Tewas Setelah Empat Hari Pencarian
- Tujuh Korban Kapal Ferry Tenggelam di Ujoh Halang Ditemukan Tewas, Satu Masih Hilang
- Malam Sunyi di Ujoh Halang: Kisah di Balik Pencarian Korban Kapal Ferry yang Tenggelam di Kutai Barat
- Puslabfor Polri Temukan Bahan Peledak di Rumah Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta
- Diburu Waktu di Pantai Kemala: Upaya Tim SAR Mencari Khoirul yang Hilang Diterjang Arus
- Tangis dan Doa di Sekolah: Kisah di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta Utara
- Polri Bongkar Jaringan Tambang Ilegal Terstruktur di Kawasan IKN
- Ini Hasil Tangkapan Operasi Jaran Mahakam 2025 Polda Kaltim
- Api Lalap Dua Ruko dan Satu Rumah di Klandasan Ilir
Terkait Kritikan di Koran dengan Menjamurnya PKL Wali Kota Panggil Kepala Satpol, Tekankan Koordinasi
Next Post